Video Travel
Mengecup Edelweiss di Puncak Tertinggi Sulawesi Utara
Bunga gunung yang dijadikan simbol keabadian itu ternyata juga tumbuh di puncak Gunung Klabat Minahasa Utara-Sulut di ketinggian 1.995 MDPL
Penulis: Fransiska_Noel | Editor: Fransiska_Noel
Liputan Perjalanan Jurnalis Tribun Manado, Fransiska Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Bagi saya, momen paling membahagiakan adalah menemukan kesempatan bisa mengecup 'Bunga Abadi' Edelweiss di puncak tertinggi Sulawesi Utara, Gunung Klabat.
Siapa sangka, bunga gunung yang dijadikan simbol keabadian itu ternyata juga tumbuh di puncak Gunung Klabat Minahasa Utara-Sulut di ketinggian 1.995 meter dari atas permukaan laut (MDPL).
Edelweis bermunculan di sepanjang tebing-tebing terjal puncak gunung yang selalu tertutup kabut.
Pagi itu saya baru selesai 'hunting'foto bayangan Gunung Klabat yang terbentuk saat sunrise, udara begitu dingin dan berkabut.
Saat hendak balik ke camp, seorang teman menemukan bunga ini.
Gembira dan terharu begitu meluap di hati saat menemukan Sejumlah tangkai tanaman Edelweiss berbunga tumbuh di tempat ini.

Saya teringat tahun 2015 silam, puncak Gunung Klabat nyaris habis terbakar seluruhnya akibat kemarau panjang (fenomena El Nino) yang terjadi lebih dari enam bulan.
Kebakaran menghanguskan segalanya, termasuk banyak bunga abadi di seluruh spot ini.
Hebatnya, selang dua tahun kemudian, Edelweiss kembali tumbuh subur. Menjadi pengobat rindu bagi pendaki Gunung Klabat.
Usai menikmati momen membahagiakan ini, dalam hati terbersit sebuah harapan, semoga Edelweiss-edelweiss cantik ini bisa seabadi namanya.
Tetap mekar di alamnya, tak perlu dipetik untuk kemudian dikeringkan, dan dipamer kemana-mana oleh pendaki.
Biarkan Edelweiss tetap abadi, tetap lestari di atas Puncak Tertinggi Sulawesi Utara.
Mendakilah dan temukanlah dia. Kagumi keindahannya tanpa perlu merusaknya.
Puas melepas rindu, saya tinggalkan Edelweiss tanpa memetik satu pun bunganya.
Ada senyum terukir di wajah untuk keputusan ini. Karena mencintai Edelweiss bukan berarti harus memilikinya.
Bagi saya, pagi ini beda. Karena kelelahan luar biasa selama 8 jam pendakian sirna seketika usai menemukan 'hadiah' tercantik, melihat dengan mata sendiri Bunga Edelweiss di puncak Gunung Klabat. (Fransiska Noel)
Tonton videonya berikut :