Rica Roa dan Klapertart di Toko Oma Yuli Laris Manids
Meningkatkan kunjungan pariwisata di Sulawesi Utara (Sulut) menjadi berkah tersendiri bagi penjual souvenir dan oleh-oleh khas Sulut.
Penulis: | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado David Manewus
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Meningkatkan kunjungan pariwisata di Sulawesi Utara (Sulut) menjadi berkah tersendiri bagi penjual souvenir dan oleh-oleh khas Sulut.
Toko Souvenir oma Yuli, di daerah Lapangan misalnya.
Saat Tribun mengunjungi toko itu, Rabu (22/2), beragam produk ditampilkan. Mulai dari Ikan Roa, Klapertart sampai kaos wisata juga ada ada.
Meidi Wagiu, pemilik toko Oma Yuli yang berada Balikapapan saat dihubungi Tribun Manado mengatakan penjualan souvenir itu meningkat karena pencanangan pariwisata. Banyak yang katanya berkunjung.
"Peningkatan untuk kami masih domestik. Banyak dari Surabaya, Jakarta, dan daerah lain di Jawa," katanya.
Untuk, wisatawan luar negeri katanya belum banyak. Yang datang biasanya dari Korea.
Ia mengatakan keunggulan ole-olehnya terletak pada cita rasa. Walau cabai misalnya mahal untuk buat Rica Roa, ia tidak akan mengurangi cabai begitu pula Kenari pada Klapertart.
"Rica Roa Rp 50 ribu per satu botol. Kalau Klapertart antara Rp 12. 500, 40 Ribu, dan Rp 125 Ribu," katanya.
Di hari "ramai" seperti Natal katanya penjualan bisa meningkat seratus persen. Rica Roa di hari biasa bisa laku seratus botol.
"Kalau klapertart bisa 40 sampai 50. Klapertart kami dinilai enak," katanya.
Usahanya itu katanya bermula dari tidak diterimanya produk di toko-toko besar dengan alasan yang tidak bisa diterima. Ia lalu menyewa tempat dan membuat kios Oma Yuli itu.
Ia berharap wisata lebih digalaknan pemerintah. Ia berharap juga agar toko-toko kecil digandeng.
"Sektor transportasi juga diperbaiki misalnya jalan jangan berlubang supaya kesannya tidak negatif. Kalau begitu sepertinya yang indah hanya di tempat wisata," katanya.