Warga Trauma Longsor Tahun 2013, Rantung Minta Segera Dibangun Tanggul
Banjir dan tanah longsor pada tahun 2013 masih meninggalkan bekas trauma bagi warga Ratahan, Senin, (20/02).
Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
Liputan Wartawan Valdy Vieri Suak
TRIBUNMANADO.CO.ID,RATAHAN - Banjir dan tanah longsor pada tahun 2013 masih meninggalkan bekas trauma bagi warga Ratahan, Senin, (20/02).
Apalagi saat ini cuaca di Minahasa Tenggara (Mitra) kurang baik, sehingga kekawatiran selela ada bagi warga.
Seperti yang diungkapkan Donny warga Desa Lowu, Ratahan, menurutnya saat hujan ia dan keluarga tak nyaman. "Apalagi kalau sudah malam dan mau tidur, selalu teringat banjir dan longsor pada tahun 2013. Kemarin saja sempat banjir dan longsor meski tidak parah seperti lalu," ujarnya.
Menurutnya saat turun hujan deras ia pun terpaksa mengungsi di rumah keluarga lain yang aman. "Intinta tak bisa tidur kalau cuaca buruk, sering mengungsi ke rumah saudarah," katanya.
Lebih lanjut ia katakan, apalagi saat ini tanggul penghalau banjir sudah rusak sejak lama. "Kami harap agar tanggul segera diperbaiki agar kami merasa aman," harapnya.
Sementara itu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mitra Vanda juga mendesak Dinas terkait untuk membangun tanggul. "Kepada Dinas terkait BPBD dan PUPR, agar dapat merealisasikan dalam hal ini pembangunan tanggul di sepanjang bantaran sungai Palaus yang telah ambruk sejak bencana 2013. Sebab itu selalu jadi aspirasi rakyat saat reses," katanya.
Ia juga meminta agar pembangunan tanggul di bantaran sungai Palaus yang dianggarkan Rp 1 Miliar satu Kelurahan segera dilakukan. "Sejauh ini pemerintah Lowu II sudah memasukan pembangunan tersebut dan diharapkan terealisasi," katanya lagi.
Hal ini menurutnya bukan hanya untuk menghindari banjir tapi setidaknya mengurangi kerugian material. "Sebab sejak tak ada tanggul meski banjir kecil sekalu masuk rumah dan pasti merugikan secara material bukan jiwa," akunya.
Tak hanya itu menurutnya jika cuaca terus buruk juga berdampak pada petani. "Hal ini juga sekaligus membantu masyarakat memfollow up pembangunan bendungan sahombol yang rusak pasca banjir 2013. Saat itu sawa rusak dan tak bisa dialiri air sehingga tak bisa lagi ditanamai," tandasnya. (Val)