Pemkab Minsel Fokus Kembangkan Agroekowisata Bukit Sasayaban
Visi pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk mendatangkan wisatawan dari luar negeri terus dimantapkan pada tahun ini.
Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan wartawan Tribun Manado Fionalois Watania
TRIBUNMANADO.CO.ID,AMURANG - Visi pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk mendatangkan wisatawan dari luar negeri terus dimantapkan pada tahun ini. Hal ini terbukti dengan diterbitkannya Kalender Event sepanjang 2017 oleh Dinas Pariwisata dan Budaya (Disbudpar) Sulawesi Utara (Sulut). Beberapa daerah juga membenahi destinasi wisata yang ada termasuk Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
"Tahun ini kami fokus untuk mengelola satu diantara destinasi wisata di Minsel yaitu Bukit Sasayaban," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata, Frenky Toar. Lanjut Toar, Bukit Sasayaban memiliki potensi yang sangat besar dikembangkan. Mengingat pemandangan teluk Amurang yang indah menjadi daya tarik tersendiri.
"Karena konsepnya agroekowisata, sehingga yang ditawarkan bukan hanya tempat selfie saja. Rencananya disepanjang area ini akan ditanam pohon buah-buahan khas Sulut. Sehingga pengunjung yang datang bisa memetik buah sekaligus membeli dan merasakan keistimewaan buah-buahan disini," jalasnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, total anggaran sekitar Rp1 M memang akan diperuntukan untuk menbangun infrastruktur serta sarana-prasarana disana. Selain itu beberapa program yang disusun untuk digelar tahun ink yaitu Festival Teluk Amurang, Festival kentang Modoinding, dan Lomba Foto Pariwisata. "Ini semua baru program. Nanti akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Bupati. Jika deisetujui maka akan kami laksanakan," ujarnya.
Sedangkan destinasi wisata lain yang juga cukup populer adalah wisata alam Batu Dinding yang terletak di Desa Kilo Meter Tiga, dan wisata sejarah Benteng Moraya yang merupakan bekas Penjara di jaman dulu.
Dia mengakui yang masih terus diupayakan hingga sekarang adalah petunjuk ke destinasi wisata. "Disini memang untuk petunjuk-petunjuk tempat wisata belum ada. Rencananya kami akan kerjasama dengan Hukum Tua di masing-masing desa agar menganggarkan infrastruktur menuju ke lokasi wisata termasuk penunjuk lokasi," kuncinya. (Tiw)