Pangdam dan Pendeta Rumengan Doakan Jokowi-JK
Mengawali tugas sebagai Panglima Kodam 13 Merdeka, Mayjen Ganip Warsito menyambangi kantor Sinode GMIM.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Mengawali tugas sebagai Panglima Kodam 13 Merdeka, Mayjen Ganip Warsito menyambangi kantor Sinode GMIM, Selasa (29/11).
Warsito menemui pimpinan Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM. Bersama perwira jajarannya, Warsito disambut Wakil Ketua BPMS GMIM Pdt Arthur Rumengan dan Sekretaris Umum BPMS Pdt Henry Runtuwene, serta jajaran petínggi Sinode.
Kunjungan Pangdam yang membawahi wilayah Sulut, Gorontalo dan Sulteng ini dalam rangka memperkenalkan diri. Warsito mengatakan, Kodam 13 Merdeka baru saja terbentuk dan bermarkas di Kota Manado. Meski belum diresmikan, ia sudah ditunjuk sebagai Pangdam.
"Saya tanggal 10 Oktober 2016 lalu mendapat surat perintah menjabat Pangdam 13 Merdeka," kata Warsito.
Warsito berinisiatif mebuka komunikasi termasuk dengan Sinode GMIM. "Saya berkeliling audiensi, beranjang sana ke semua pihak, ingin membangun hubungan baik" kata dia.
Warsito menjelaskan latar belakang hingga dibentuk Kodam. Kodam dibentuk untuk melengkapi gelar pertahanan di wilayah Indonesia bagian timur.
Sebenarnya sejak tahun 1957 sampai 1984 sudah ada Kodam di Sulut. Namun ketika itu ada pertimbangan geopolitik dan geostrategi sehingga Kodam dilikuidasi, digabung ke Kodam 7 Makassar.
Kini sudah ada pertimbangan baru lagi menyangkut geopolitik dan geostrategi TNI AD, sehingga dinilai perlu membentuk Kodam. "Dibentuk kembali untuk memudahkan operasional TNI AD," kata dia.
Kodam nantinya akan melingkupi wilayah Sulut, Gorontalo dan Sulteng. Sedikitnya ada 23.000 personel. "Saya berharap masukan kritik terkait tugas saya dan prajurit. Semua bisa sinergi. Saya tidak alergi kritik, masukan, saran," ungkap pria asal Jawa Tengah ini.
Pdt Runtuwene mengungkapkan, senang mendapat kunjungan dari jajaran Kodam. BPMS GMIM pun berencana mengadakan kunjungan balasan, apalagi berhubung Ketua Sinode GMIM Pdt HWB Sumakul belum sempat hadir menyambut karena sedang tugas pelayanan ke luar negeri.
Runtuwene mengatakan, GMIM akan mendukung sepenuhnya tugas TNI di Sulut. "Kami bersyukur dibentuknya Kodam, akan menanti tugas berat, apalagi dalam waktu dekan akan ada perayaan Natal dan Tahun Baru. Tuhan sudah mengutus Pangdam ke Sulut, Tuhan akan beri kekuatan," kata dia.
Di kesempatan itu, Pendeta GMIM bersama jajaran Kodam menggelar doa bersama dipimpin Pdt Arthur Rumengan. Mereka bersama mendoakan agar persatuan dan kesatuan Indonesia. Begitu juga doa ke Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla dalam tugasnya memimpin Indonesia. *