GAMKI Sulut Latih Pemuda Pahami Perbedaan
Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sulut siap menggelar program pelatihan lintas iman.
Penulis: | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sulut siap menggelar program pelatihan lintas iman bagi generasi muda pada tanggal 22 hingga 28 September.
Ketua GAMKI Sulut, Meidy Tinangon yang juga adalah Ketua KPU Minahasa menjelaskan, pelatihan tersebut merupakan bentuk komitmen GAMKI Sulut dalam membangun kehidupan harmonis dalam pluralisme atau keberagaman termasuk keberagaman agama di Indonesia khususnya di Sulut.
"Kami bekerja sama dengan Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) dan beberapa institusi, untuk menggelar program pelatihan lintas iman bagi generasi muda yang berlajuk INGAGE (Interfaith New Generation Initiative and Engagement), dengan mengangkat tema Memperkuat Kesetaraan Hak dan Membangun Jembatan Lintas Iman," ujar Meidy, Rabu (21/9).
Ia menjelaskan, ICRS merupakan konsorsium tiga universitas di Yogyakarta seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, dan Universitas Kristen Duta Wacana. ICRS telah mensponsori pendirian Program Studi S3 Inter-Religious Studies yang bersifat internasional dan interdisiplner, dan sudah mendapatkan status akreditasi A dari BAN-PT. Gelaran program INGAGE dengan GAMKI Sulut, ICRS bekerjasama dengan The Lutheran World Federation (LWF).
Ia juga mengatakan bahwa INGAGE adalah ruang bagi kaum muda untuk melibatkan diri dalam keragaman iman dan tradisi keagamaan, serta bersikap kritis terhadap hubungan antarkomunitas.
"Dalam program ini, diri kaum muda akan dibekali dengan pemahaman tentang perbedaan iman, dan kesetaraan serta mengeksplorasinya melalui teknologi digital, secara kreatif dan inovatif untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik" kata dia.
Pelatihan ini, lanjut dia, rencananya diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan pemuda dengan latar belakang agama yang berbeda, dan akan digelar dalam dua bentuk, yaitu pelatihan dan live in.
"Pelatihan akan digelar di Hotel Formosa Manado, dan kalau live in dimaksudkan para peserta nantinya akan tinggal dan berinteraksi di rumah keluarga-keluarga (host family) yang berbeda agama dengan peserta selama tiga hari. host family akan tersebar di Manado, Tomohon, Tondano dan Bitung," kata dia. *