Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus DBD di Boltim Mengalami Peningkatan

Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mengalami peningkatan hingga 53 kasus

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Andrew_Pattymahu
zoom-inlihat foto Kasus DBD di Boltim Mengalami Peningkatan
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi : Aedes Aegypti, nyamuk penyebar virus demam berdarah dengue (DBD).

TRIBUNMANADO.CO.ID-Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mengalami peningkatan hingga 53 kasus pada September ini.

Kepala Dinas Kesehatan Boltim Eko Marsidi melalui Kabid Pencegahan Penyakit dan Wabah, Sammy Rarung mengakui meningkatnya kasus DBD dibanding tahun lalu dibanding hanya 43 kasus.

"Memang ada peningkatan dibanding tahun lalu. Tapi kondisi masih normal. Dua kasus terakhir terjadi di Desa Jiko," ucapnya, pada Selasa (20/9).

Katanya, semua kasus langsung ditangani dengan cepat sehingga tak ada pasien yang meninggal dunia seperti tahun sebelumnya.

"Ada informasi yang dirawat rumah sakit Popundayan. Kita akan melakukan observasi di lapangan," bebernya.

Kasus DBD meningkat disebabkan perubahan cuaca dan kondisi lingkungan sekitar yang tak bersih. "Paling banyak jentik nyamuk ditemukan di barang bekas. Nyamuk DBD ini berkembang biak di air bersih,"

Dia mengaku kesadaran masyarakat dalam melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) seperti gerakan 3Mplus masih rendah.

"Apabila terjadi kasus kami langsung melakukan koordinasi dengan Puskemas dan Kader Jumantik di desa untuk melakukan PE dan penyuluhan untuk melakukan penyadaran kepada masyarakat," ungkapnya.

Berbeda dengan kasus malaria yang hanya tujuh kasus dan lebih rendah dibanding tahun lalu yang mencapai 72 kasus.

"Kasus gigitan nyamuk lainnya Cikungunya dan Zika belum ditemukan tahun ini di Boltim," bebernya.

Dia mengimbau masyarakat untuk melakukan upaya gerakan 3Mplus yakni menguras semua tempat pembuangan air secara rutin seminggu sekali, menutup semua penampungan air dan mengubur barang-barang bekas seperti ban, kaleng bekas dan tempurung.

"Gerakan tambahannya yakni menabur bubuk pembasmi jentik, memelihara ikan pemakan jentik di tempat penampungan, memakai kelambu dan kawat kasa pada ventilasi serta menggunakkan obat nyamuk semprot, bakar atau oles," imbaunya. (Ald)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved