Persma 1960 Dibangun dengan Dana Swadaya dan Tidak Ada Politik
Klub sepakbola Persma Manado pernah menjadi ikon sepakbola Indonesia setara Persebaya Surabaya ataupun Persipura Jayapura di era tahun 1990-an sampai
Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor: Andrew_Pattymahu
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Klub sepakbola Persma Manado pernah menjadi ikon sepakbola Indonesia setara Persebaya Surabaya ataupun Persipura Jayapura di era tahun 1990-an sampai awal 2000.
Waktu itu klub yang pernah melahirkan nama bintang besar seperti Francis Mewengkang dan Firman Utina selalu masuk 5 besar Liga Indonesia.
Bahkan di tahun 1997 Persma Manado pernah memuncaki klasemen sementara dan menjadi calon kuat juara sepakbola Indonesia.
Sayangnya kompetisi waktu itu terhenti gara-gara kerusuhan yang terjadi hampir di seluruh Indonesia serta krisis moniter.
Seiring berjalannya waktu nama Badai Biru (julukan Persma Manado) perlahan-lahan tenggelam dan akhirnya dilupakan oleh masyarakat pecinta bola di Sulawesi Utara khususnya di Kota Manado.
Kini di tahun 2016 ini nama Persma Manado kembali digaungkan dengan 'berganti kulit' menjadi Persma 1960.
"Nama Persma Manado sudah tak bisa dipakai lagi karena waktu lalu mendapat sanksi dari FIFA. Makanya kami sepakat memakai nama Persma 1960 merujuk kepada tahun 1960 tahun dimana Persma itu lahir," kata Vecky Gandey, Ketua Umum Persma 1960 kepada Tribun Manado.
Untuk membangun kembali Persma, pengurus memakai dana swadaya dan tidak menerima sponsor dari siapapun termasuk pemerintah dan tokoh-tokoh politik di daerah. Pengurus Persma 1960 ingin juga klub tersebut jauh dari kepentingan dari partai politik manapun.
Kata Vecky pernah ada anggota dewan yang menawarkan bantuan sponsor utama, namun ditolak secara halus oleh pemilik klub. "Kami biar miskin tapi mau sombong sedikit," candanya.
Saat ini Pemain Persma 1960 berjumlah 25 orang. Ada satu pemain dari tanah Papua namanya Delvin Taplo yang menjadi andalan klub, karena memilki skill di atas rata-rata pemain lainnya.
"Pemain termuda di klub kami berumur 17 tahun dan berasal dari Kota Tomohon. Pengurus mengacungi jempol atas semangatnya karena tiap hari harus bolak-balik Manado-Tomohon dalam rangka mengikuti latihan di klub," kata Vecky yang pernah menjabat sebagai Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Manado
Vecky yang didampangi Otto Rondonuwu, Seretaris Umum Persma 1960 mengatakan saat ini klub sedang dalam persiapan mengikuti Liga Nusantara Rayon A (Manado dan Kepulauan) yang diiukuti sebanyak 7 tim.
Kompetisi ini merupakan tiket masuk untuk ke Divisi Utama Liga Indonesia, namun ada banyak tahapan yang harus dilewati oleh Persma 1960 jika lolos dari Rayon A.
Liga Nusantara akan berlangsung di Stadion Klabat Manado mula 19 Agustus 2016. Adapun kata Vecky klub yang masuk pool dengan Persma 1960 yakni PS Manado, PS Bank Sulut, Mandiri FC, Bina Taruna FC, Persis Sanger dan Persitaro FC.
Keduanya memohon doa restu dari pecinta sepakbola di Kota Manado agar Persma 1960 bisa lolos ke Divisi Utama dan kemudian ke Liga Super Indonesia.
Mereka berharap agar pecinta Persma 1960 bisa datang ke Stadion Klabat dalam memberikan dukungan ke klub ini.
Vecky juga berterima kasih kepada Dandim 1309/Manado yang memberikan support kepada tim selama latihan berlangsung.
"Kami butuh orang-orang seperti ini yang memberikan segalanya bagi olahraga khususnya di bidang sepakbola," katanya lagi.
Persma 1960 memiliki slogan Torang itu Persma, Persma itu Torang. Ini merujuk kepada dasar kebersamaan yang dibangun oleh pengurus, pemain bahkan seluruh masyarakat di Kota Manado.