Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ojek Tolak Kehadiran GOJEK di Manado, Dishub Pastikan Pengelola GOJEK Belum Lapor

Kepala Dinas Perhubungan Kota Manado, Vecky Koagow memastikan pemilik usaha GOJEK yang rencananya akan mengoperasikan usahanya di Manado belum lapor.

Penulis: | Editor:
NET
Ilustrasi Gojek 

Liputan Wartawan Tribun Manado, Felix Tendeken

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kepala Dinas Perhubungan Kota Manado, Vecky Koagow memastikan pemilik usaha GOJEK yang rencananya akan mengoperasikan usahanya di Manado, belum melapor ke instansi yang dipimpinnya, selaku instansi teknis yang menangani urusan angkutan jalan.

Menurut dia, meski hal itu tidak masuk dalam aturan, pihaknya berharap pengelola dapat melaporkan rencana kegiatannya di Manado agar tidak menimbulkan masalah baru. “Saya baru tahu, setahu saya GOJEK hanya ada di Jakarta,” kata Koagow di kantornya, Senin (13/6).

Sebelum terjadi masalah dikemudian hari, pihaknya saat ini kuatir keberadaan angkutan GOJEK nanti akan berdampak pada pendapatan usaha angkutan umum di Kota Manado, yang pada akhirnya bisa memicu reaksi dari pengusaha angkutan dan sopirnya.

“Saya tunggu mereka datang ke kantor. Jangan sampai menganggu ojek konvensional dan angkutan umum,” kata Kadis tanpa mau berkomentar panjang.

Terkait kabar rencana kehadiran GOJEK di Manado, warga menanggapinya secara beragam. Ada yang setuju, ada pula yang tidak. “Saya rasa belum terlalu penting, kecuali kota kita tingkat kemacetannya tinggi,” ujar Wawan warga kelurahan Teling.

Berbeda disampaikan Sindy Agow warga Wenwin. Menurut dia, kehadiran sarana angkutan ini sangat penting, karena tidak semua tempat bisa dijangkau oleh kendaraan beroda empat.

“Jika mereka (GOJEK) sudah beroprasi, tentu akan membantu kami, apalagi sering terlambat bekerja karena tak ada mobil angkutan umum masuk ke dalam perumahan,” tutur Sindy.
Reaksi penolakan langsung ditunjukan beberapa ojek di Manado. Menurut mereka kehadiran usaha tersebut akan menganggu usaha mereka. “Jika diberi izin, kami bakalan demo ke pemerintah. Soalnya ojek lokal sudah cukup, jadi ojek semacam ini tidak usah,” kata Emon, tukang ojek di Bahu.

Senada dikatakan Adrian, tukang ojek asal Kelurahan Pandu. Menurut dia usaha tersebut akan mematikan usaha mereka. “Kasihan kami, nanti mau makan apa. Hasil kecil lagi menyengsarakan kami,” katanya.

Dirinya berharap jika pemerintah Kota Manado menyetujui kehadiran usaha tersebut, maka wajib mempekerjakan orang lokal. Pasalnya tidak mudah ojek menerima usaha yang jelas - jelas mengurangi pendapatan mereka.

“Saya yakin ini tidak akan mudah diterima masyarakat khususnya pemilik ojek lokal,” tegasnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved