Mor Bastian Siap 'Rumahkan' ASN yang Tak Produktif
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Manado mewarning pegawai yang malas masuk kantor suka titip absen, dan tidak produktif lagi.
Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan Wartawan Tribun Manado Felix Tendeken
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Manado mewarning pegawai yang malas masuk kantor, suka titip absen, dan tidak produktif lagi.
Peringatan tersebut bukan tidak ada sebab, dimana mereka sementara menunggu petunjuk Kemenpan terkait perampingan Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Kami tahu isu pengurangan ASN sudah beredar luas. Memang penguranganya lima persen dari jumlah penduduk yang ada di Indonesia,"kata Sekretaris BKD Manado, Johan Lumain, Kamis (26/5/16).
Hal tersebut menjadi tanda awas bagi ASN yang tidak serius menjalankan pekerjaannya. Meski sifatnya baru usulan, namun tidak menutup kemungkinan Pemerintah Kota Manado melakukan hal yang sama dalam tubuhnya. Apalagi jika surat tersebut tembus ke tangan BKD, maka mau tidak mau proses tersebut akan dijalankan.
"Target kami sesuai arahan dari Menpan sekitar 1 juta dari 3 juta pegawai akan dikurangi. Kota Manado punya 7748 orang, kalau berkurang memang kita akan kesulitan,"kata Johan.
Menurut dia akibat moratorium selama 2 tahun membuat mereka sulit menyuplai tenaga pegawai di beberapa kelurahan. Apalagi usulan penambahan pegawai ke Menpan, belum mendapatkan jawaban sampai detik ini.
"Apa boleh buat, kalau memang diminta pengurangan tak bisa dihindari. Kemudian jelas kerja ASN akan semakin sulit,"kata Johan.
Wakil Wali Kota Manado, Mor Bastian, memberikan dukungan terkait masalah tersebut. Dimana mereka telah mencatat sejumlah nama pegawai yang malas ngator, dan keluyuran diluar jam kerja.
"Ini himbauan Presiden, dan jadi perhatian kami. Targetnya ASN tidak produktif, namanya ada tapi orangnya entah kemana,"kata Mor.
Dirinya sudah mencatat nama - nama ASN di lingkup Pemerintahan Kota Manado, yang tidak menghasilkan apa - apa, dinilai hanya menjadi pemboros dana negara. Apalagi jarang memberikan hasil kerja yang positif, kemudian banyak menuntut.
"Kita sudah punya nama, apa guna kalau datang terus cuma absen kemudian keluyuran,"kata Mor.
Dari catatanya ada satu nama pegawai kehumasan yang melakukan kegiatan belajar ke luar negeri tanpa keterangan. Apalagi selama beberapa tahun ini tidak lagi memberikan keterangan sejauh mana perjalanan pendidikannya. Padahal keberangkatan orang tersebut dibiayai oleh beasiswa Pemkot Manado.
"Ada satu nama yang minta diberhentikan karena ikut suami, barang kali dia itu,"kata Mor.
Bagi dia merumahkan ASN tak produktif adalah sesuatu yang wajar.
Apalagi selama ini masih ada latar belakang pendidikan yang tidak memadai, kemudian ada juga yang sekadar kuliah tanpa ada keseimbangan dengan situasi pekerjaan di kantor Pemerintahan. "Bukan hanya SMA, S1 juga bisa saya hapus. Tapi semua sesuai prosedur dari Kementrian,"tukas Mor.