Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Program Kesehatan Universal Coverage di Manado Lanjut!

"Siapa bilang program Universal Coverage (UC) akan berhenti? Kami akan melanjutkannya, meski ada penolakan."

Penulis: | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO/FERDINAND RANTI
Pasien yang dirawat di RSUP Kandou Manado. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Wakil Wali Kota Manado Mor Dominus Bastiaan (Mor), memastikan beberapa program di periode pertama kepemimpinan Wali Kota Manado God Bless Vicky Lumentut (GSVL) akan dilanjutkan di periode kedua ini.

Satu di antaranya adalah Universal Coverage (UC) atau layanan jaminan kesehatan semesta.

Menurut dia, program ini adalah program bagus yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, serta membantu masyarakat kecil.

"Siapa bilang program Universal Coverage (UC) akan berhenti? Kami akan melanjutkannya, meski ada penolakan dari Rumah Sakit Umum Pusat Prof dr RD Kandou. Yang jelas pasti ada jalan keluarnya," ungkap Mor, Selasa (10/05).

Menurut dia, jika ada utang kepada rumah sakit terkait, maka mereka akan berusaha melunasinya. Namun saat ini selain masalah tadi mereka akan mencari tahu masalah apa yang menghambat program tersebut sehingga tidak berjalan dengan lancar.

"Banyak masyarakat yang menyampaikan kepuasannya dengan Program UC. Sayang sekali kalau harus berakhir atau digantikan dengan program lain,"jelas Mor.

TPA Regional

Mor Bastian juga siap melanjutkan program pembangunan Tempat Penampungan Akhir (TPA) sampah Regional, yang ditinggalkan oleh Mantan Penjabat Wali Kota Manado, Royke Roring belum lama ini.

Dalam waktu dekat ini mereka berencana akan membahas masalah tersebut dengan Pemerintah Provinsi Sulut, sebab akan melibatkan kabupaten lain.

"Sudah jelas kita akan merapatkan masalah ini dengan Pak Gubernur Olly Dondokambey, agar rencana pembuatan TPA Regional berbasis land file segera terlaksana," ungkap Mor.

Menurut dia, untuk pengelolaan dan pemanfaatan sampah secara maksimal yang berdampak positif kepada masyarakat dan Pemerintah harus dalam jumlah yang besar.

Apalagi mereka akan memikirkan lokasi yang akan menjadi tepat sampah, sebab lahan kota semakin kecil karena peningkatan pembangunan.

"Kami akan membahas di mana lokasi tepat untuk membuang sampah, kalau di TPA Sumompo ini saya rasa terlalu kecil daya tampungnya. Apalagi semua sampah kiriman beberapa kabupaten kota akan menumpuk di sini," ungkap Mor.

Disinggung terkait gagalnya Manado meraih piala Adipura tahun ini, menurut dia kebersihan kota akan dinomorsatukan.

Apalagi kegagalan pada penilaian awal oleh tim penilai adipura, menjadi pelajaran berharga bagi mereka di awal kepemimpinannya.

"Yang nomor satu itu kebersihan, dan nomor dua itu piala adipura. Kalau bersih maka peluang besar juara itu sudah di depan mata. Kita akan buat pengelolaan sampah seperti di negara maju," ungkap Mor memastikan.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado, Maxmilianus Tatahede, yang dihubungi terpisah mengatakan, akan mendukung penuh program Kota Manado menuju piala adipura. Apalagi saat ini mereka sudah menyusun banyak program sesuai visi misi Wali Kota

"Kami akan lebih menseriusi masalah sampah. Memang tugas berat bagi kami jika harus mengelola sampah dengan jumlah yang luar biasa banyak. Tapi jika ini juga membawa dampak positif bagi masyarakat maka kami siap kapan saja," ungkap Tatahede.

Tatahede juga meyakinkan, saat ini perda sampah akan semakin dimaksimalkan. Meski seperti itu ia berharap agar masyarakat ikut mengawasi. Sebab yang membuang atau menghasilkan sampah adalah masyarakat, tugas dinas kebersihan hanya untuk mengangkat atau membersihkan.

"Mulai sekarang jangan takut, kalau ada Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pemerintah yang buang sampah bukan pada jamnya silahkan foto dan lapor kepada kami. Kami ingin bersih itu dari dalam, baru di luar. Bagaimana di luar mau bersih kalau di dalam juga kotor," tukas Tatahede. (lix)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved