Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Masalah Limbah Selesai, Kapal Karadenis Powership Zeynep Jamin Pasokan Listrik

Memang sempat ada kendala terkait pengangkutan limbah kapal, namun kami akan terus memantau perkembangan dari penyelesaian administratif .

Penulis: | Editor:
http://www.shipspotting.com
Kaderniz Powership Zeynep Sultan 

Laporan wartawan Tribun Manado Fionalois Watania

TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Meski Kapal Karadeniz Powership Zeynep sempat mengalami gangguan aktifitas produksi listrik akibat ditahannya kapal pengangkut limbah, selaku pihak ketiga pada awal April lalu, namun kini pimpinan Kapowership, perusahaan yang mengelola Kapal yang berlabuh sejak 23 Januri lalu ini menjamin pasokan listrik di Sulawesi Utara (Sulut) akan kembali normal.

Ufuk Berk selaku Regional Director Karpowership untuk wilayah Asia mengatakan bahwa dengan diberikannya kembali izin untuk pengangkutan limbah kapal tersebut, maka kapal pembangkit listrik tetap dapat beroperasi untuk memasok listrik di wilayah (Sulut).

"Memang sempat ada kendala terkait pengangkutan limbah kapal, namun kami akan terus memantau perkembangan dari penyelesaian administratif yang dilakukan oleh pihak ketiga tersebut. Selain itu, kami juga akan berupaya semaksimal mungkin agar Sulut tetap mendapatkan pasokan listrik.” katanya.

Dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait terutama pemerintah yang sudah memberikan izin kapal pengangkut limbag untuk beroperasi. “Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas hasil koordinasi yang baik seperti PLN, Pemerintah Provinsi, dan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) wilayah Sulawesi Utara yang telah membantu hingga kapal ini tetap beroperasi.” tambahnya.

Sepeti diketahui, Kapal Tri Angel kepunyaan PT. Bumi Lestari Sejahtera Indonesia yang mengangkut limbah Kapal yang berasal dari Turki ini dicegat oleh oleh Polisi Air dan Udara (Polairud) di daerah Bitung. Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan karena kapal pengangkut limbah tersebut tidak sesuai standar karena hanya menggunakan perahu ikan yang terbuat dari kayu.

Pertemuan antara pemerintah, Pihak Kapowership, dan perwakilan pihak ketiga pun segera digelar. Hasilnya, kapal tersebut diberikan izin untuk kembali beroperasi. Meski begitu proses pengurusan izin tetap berjalan dan PT. Bumi Lestari Sejahtera Indonesia berjanji untuk menggunakan kapal yang lebih layak yaitu GT 200 yang terbuat dari besi.

Permasalahan tersebut sempat memberi dampak yang negatif bagi masyarakat yaitu pemadaman listrik. Penahanan selama lima hari menyebabkan tangki penampungan limbah sudah penuh bahkan sudah masuk tangki cadangan. Sehingga empat mesin kapal Karadeniz dimatikan, dan hanya tinggal dua mesin yang beroperasi dan hanya bisa memasok listrik sebesar 40 megawatt (MW). Padahal kebutuhan listrik di Sulut sebanyak 120 mw.

Pantauan Tribun Manado, hingga kemarin pemadaman masih dirasakan oleh warga Amurang tepatnya di daerah Buyongan Amurang. Sekitar pukul 07.30 listrik kembali padam. (

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved