Ngeri! Spa Khusus Layani LGBT, Pengunjung Rogoh Kocek Hingga Rp 800 Ribu
"Kami mengungkap prostitusi di tempat spa. Ada lima gigolo dan enam penari striptis. Yang gigolo untuk melayani laki-laki juga. Jadi sesama jenis."
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Aparat Subdit Renakta Dit Reskrimum Polda Metro Jaya mengungkap kasus prostitusi di sebuah tempat spa daerah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Kasubdit Renakta Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Suparmo mengatakan aparat kepolisian mengamankan lima orang gigolo dan enam penari striptis di tempat itu, Kamis (14/4/2016) malam.
"Kami mengungkap prostitusi di tempat spa. Ada lima gigolo dan enam penari striptis. Yang gigolo untuk melayani laki-laki juga. Jadi sesama jenis," tuturnya.
Dia menjelaskan, pengungkapan kasus ini berawal dari laporan warga. Warga melapor ada tempat spa dan pijat plus-plus tetapi untuk melakukan hal-hal maksiat tersebut dengan menyediakan gigolo.
Menurut dia, sebanyak lima lelaki itu menjadi gigolo berkedok pijat plus-plus. Mereka hanya melayani sesama jenis kelamin. Praktik ini sudah berjalan selama lebih dari 1 tahun.
"Untuk tarifnya (gigolo) kalau blowjob Rp 200 ribu dan oral seks Rp 300 ribu," kata dia.
Untuk sementara, mereka masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya.
Selain mengamankan 11 orang itu, turut dijaring dua orang bekerja sebagai muncikari. Mereka yaitu AZ dan AM. Mereka disangkakan Pasal 296 KUHP dan 506 KUHP.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti mengatakan lima orang gigolo dan enam penari striptis tertangkap tangan sedang beraksi.
Pengungkapan kasus berawal dari penyamaran anggota.
Anggota membayar sejumlah uang supaya dapat melihat jasa yang ditawarkan pelaku.
"Semua berpraktik tertangkap tangan pijat plus-plus melayani laki-laki dengan penawaran ekstra service," tutur Krishna.
Dia menjelaskan, penawaran ekstra service berupa melakukan perbuatan pencabulan terhadap customer atau pelanggan menjadi customer. Gigolo hanya melayani laki-laki.
"Pijat ya ke cowok. Pijat Rp 300 ribu. Kemudian ditawari service tambahan harga Rp 500.000," kata dia.
Dua Tahun Beroperasi
AKBP Suparmo mengatakan tempat spa HNC Spa and Therapy dan Romeo Spa dengan pelayanan seorang gigolo telah berjalan selama dua tahun.
HP (36) dan AW (34) masing-masing mengelola tempat spa, HNC Spa and Therapy dan Romeo Spa.
Sebanyak enam penari striptis dan lima orang gigolo yang juga dapat melayani sesama jenis kelamin di tempat yang diduga dijadikan praktik prostitusi.
"Beroperasi kurang lebih dua tahun," kata Suparmo.
Dia menjelaskan, pengunjung harus merogoh kocek sebesar Rp 800 ribu untuk menikmati jasa dengan paket all in.
Pembayaran dapat dilakukan secara langsung di kasir.
Lalu, para pengelola tempat itu menyuruh pengunjung untuk memilih terapis mana yang akan melayani. Mereka memilih melalui album foto. Ada laki-laki dan perempuan.
"Laki-laki bisa melayani laki juga, perempuan juga bisa melayani laki-laki pengelola laki-laki semua," tambahnya.
Ada Kondom
Sementara itu saat petugas kepolisian melakukan penggerebekan pada Kamis malam ditemukan gigolo yang sedang bekerja.
Saat itu di dalam kamar ada pria sesama pria dan wanita dengan wanita sedang melakukan hubungan badan.
"Di kamar 06 didapatkan satu orang laki-laki dan satu orang perempuan sedang melakukan hubungan badan dan ditemukan satu kondom bekas yang berisi cairan sperma. Di kamar 10 terdapat satu orang laki-laki dan satu orang laki-laki yang sedang melakukan perbuatan cabul," kata AKBP Suparmo.
Menurut Suparmo ukuran kamar di panti pijat plus-plus khusus gigolo tersebut berukuran 2X3 meter. Ada total 10 kamar di ruko dua lantai itu.
"Ada 5 kamar di setiap lantai. Satu kamar terdapat bath tub yang bersisian dengan matras," ujarnya.