Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bukit Sasayaban Jadi Ikon Wisata

Bukit Sasayaban jadi ikon wisata. Dari lokasi ini kita bisa leluasa melihat permukiman dan teluk Amurang.

Penulis: | Editor: Lodie_Tombeg
zoom-inlihat foto Bukit Sasayaban Jadi Ikon Wisata
NET
Bukit Sasayaban

TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Bukit Sasayaban jadi ikon wisata. Dari lokasi ini kita bisa leluasa melihat permukiman dan teluk Amurang. Tak heran banyak warga yang sering datang ke sini untuk refreshing dan foto selfie dari atas bukit.

Potensi ini dibaca Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan. Pemkab mencanangkan program agro ekowisata. Bukit Sasayaban dijadikan sebagai ikon pariwisata Minsel
Meriah pencananan yang mengambil tema "'Mari Jo Torang Sama-sama Jadikan Bukit Sasayaban sebagai Ikon Agro Ekowisata", Kamis (14/4).

Sebelum acara dimulai, dilakukan penyerahan bantuan bibit jagung dari Pemkab Minsel kepada beberapa kelompok tani di antaranya Kelompok Tani Hulu Ranoyapo, Genesis, dan Sasayaban. Tujuannya untuk menambah spot pariwisata di Minsel.

Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu mengatakan, Bukit Sasayaban dapat menjadi daya tarik bagi banyak orang. "Bukit Sasayaban bisa menjadi investasi pariwisata yang menjanjikan dan berbasis pelestarian lingkungan karena dilakukan penanaman bibit pohon buah-buahan," katanya.

Bupati juga mengingatkan mengenai penanaman Gaharu yang merupakan satu di antara program penanggulangan kemiskinan. "Pohon Gaharu memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Jika dikembangkan dengan baik, maka bisa menghasilkan produk yang baik pula. Pemerintah siap membantu mulai dari pembagian bibit, memberikan serum, serta biaya perawatan," ujarnya.

Adapun beberapa bibit pohon buah yang ditanam yaitu Mangga Madu, Matoa, dan Naga. Lokasi penanaman seluas 10 hektare. Penggunaan rata-rata untuk satu bibit sebesar 5 kali 5 meter. Jenis bibit yang ditanam cocok dengan iklim Minsel. Spesifikasi khusus dataran rendah iklim panas. Jumlah 5.000 ribu bibit pohon.

Demikian dikemukakan Frans Tilaar, Kepala Dinas (Kadis) Kehutanan Minsel. "Kami memang memilih bibit pohon yang sesuai dengan iklim Minsel agar dapat bertumbuh optimal," ujarnya. Lebih jauh dia menjelaskan buah Naga menjadi bibit yang masih cukup baru untuk dikembangkan. Sangat baik dikembangkan di daerah Minsel.

"Buah Naga ini adalah jenis pohon yang sangat baik dikembangkan di Minsel. Karena masih baru, produksi masih rendah. Sudah ada warga yang mengembangkan produk pertanian ini, dalam jangka waktu tiga bulan sudah menghasilkan. Padahal normalnya dalam waktu enam bulan baru menghasilkan. Ini membuktikan buah Naga bisa dikembangkan di daerah ini," katanya. Dia menambahkan, buah Naga adalah satu buah yang memiliki nilai gizi yang lengkap kandungan antioksodan yang tinggi dan sangat baik untuk kecantikan kulit. *

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved