Bukit Sasayaban Investasi Pariwisata yang Menjanjikan
Bukit Sasayaban Kecamatan Amurang sudah lama terkenal dengan panorama indah yang ditawarkan.
Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan wartawan Tribun Manado Fionalois Watania
TRIBUNMANADO.CO.ID,AMURANG - Bukit Sasayaban Kecamatan Amurang sudah lama terkenal dengan panorama indah yang ditawarkan.
Karena pemandangan yang indah, tak sedikit yang memamerkan foto selfie diatas bukit.
Melihat potensi pariwisata yang menjanjikan, pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) menggelar Pencanangan Program Agro Ekowisata dengan menjadikan Bukit Sasayaban sebagai icon Pariwisata warga Minsel
Kegiatan yang memiliki tema 'Mari jo torang sama-sama jadikan bukit Sasayaban sebagai icon Agro Ekowisata ini cukup meriah.
Sebelum acara dimulai, dilakukan penyerahan bantuan bibit jagung dari Pemerintah Daerah Pemkab Minsel kepada beberapa kelompok tani diantaranya kelompok tani Hulu Ranoyapo, Genesis, dan dari Sasayaban.
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut yaitu untuk menambah spot-spot pariwisata yang ada di Minsel.
Dalam sambutannya Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu mengatakan Bukit sasayaban dapat menjadi daya tarik bagi banyak orang.
"Bukit Sasayaban bisa menjadi investasi pariwisata yang menjanjikan dan berbasis pelestarian lingkungan karena dilakukan penanaman bibit pohon buah," katanya.
Dalam kesempatan itu dia juga mengingatkan mengenai penanaman gaharu yang merupakan satu diantara program penanggulangan kemiskinan.
"Pohon Gaharu memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Jika dikembangkan dengan baik, maka bisa menghasilkan produk yang baik pula. Pemerintah siap membantu mulai dari pembagian bibit, memberikan serum, serta biaya perawatan," ujarnya.
Adapun beberapa bibit pohon buah yang ditanam yaitu Mangga Madu, Matua, dan Naga.
Lokasi penanaman kira-kira seluas 10 hektar dengan penggunaan rata-rata untuk satu bibit sebesar 5x5 meter. Jenis bibit yang ditanam cocok dengan iklim Minsel dengan spesifikasi khusus untuk dataran rendah dengan iklim panas. Dengan jumlah bibit sebanyak 5000.
Hal ini dikemukakan langsung oleh Frans Tilaar, Kepala Dinas (Kadis) Kehutanan Minsel.
"Kami memang memilih bibit pohon yang sesuai dengan iklim Minsel agar dapat bertumbuh optimal," ujarnya. Lebih jauh dia menjelaskan buah Naga menjadi bibit yang masih cukup baru untuk dikembangkan namun sangat baik untuk dikembangkan di daerah Minsel.