Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tiap Jam 5 Orang Mati di Jalan Raya

Bahkan jumlah kematian akibat lakalantas di Indonesia jauh melampaui kematian akibat narkoba.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Lodie_Tombeg

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Kecelakaan lalu lintas di Sulawesi Utara memprihatinkan. Bahkan jumlah kematian akibat lakalantas di Indonesia jauh melampaui kematian akibat penyalahgunaan narkoba dan korban perang.

Demikian disampaikan Kepala Korlantas Polri, Irjen Condro Kirono saat meresmikan Kawasan Tertib Lalu Lintas di Jalan Babe Palar, Kota Tomohon, Senin (11/4). "Kematian akibat lakalantas se-Indonesia melebihi korban perang bahkan korban narkoba," katanya.

Rata-rata per hari sebanyak 60 sampai 70 orang meninggal akibat lakalantas. Sementara korban narkoba rata - rata tiap hari 40 orang meninggal. "Satu jam kita berbicara di sini (peresmian KTL) sudah ada 4 sampai 5 orang meninggal karena lakalantas," ujarnya.

Lakalantas kata Kakorlatas tidak mengenal status, bisa menimpa siapa saja baikk Polisi, TNI, PNS dan masyarakat. "Akibat tidak tertib di jalan bisa menimbulkan korban sia-sia di jalan," katanya.

Masalah lakalantas juga menjadi perbatian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Lanjut Condro Kirono, PBB kemudian mengimbau negara-negara membuat rencana aksi termasuk di Indonesia.

Presiden RI kemudian mengeluarkan Instruksi Presiden untuk lebih meningkatkan sinergitas pemangku kepentingan. Salah satu rencana aksi yakni dengan menetapkan KTL. Persoalan lalu lintas, lanjut Kakorlantas, karena kendaraan makin hari makin banyak namun tidak diimbangi dengan infrastruktur dan tertib berlalu lintas di jalan. Hal ini memicu peningkatan baik kuantitas dan kualitas masalah lalu lintas seperti kemacetan dan lakalantas.

Sebab itu Polri mengandeng pemangku kepentingan untuk implementasi KTL.
KTL nantinya harus menjadi kawasan mencerminkan perilaku lalu lintas baik dan benar. "Juga harus lengkap fasilitas jalan yang layak bagi pejalan kaki maupun pengemudi kendaraan," kata dia.

Kegiatan peresmian KTL itu dilanjutkan dengan pemusnahan ratusan knalpot dan ratusan sound system sitaan hasil operasi jajaran Polda Sulut. Batang knalpot dan sound system jenis toa tersebut dihampar di jalan Babe Palar Tomohon kemudian dilindas oleh alat berat. Kakorlantas Irjen Condro Kirono dan Kapolda Sulut Brigjen Wilmar Marpaung pun ikut menaiki alat berat. Pemusnahan itu jadi tontonan masyarakat.

Satu rangkaian kegiatan yang cukup mengundang perhatian yakni penampilan siswa-siswi dari SMA Binsus Kota Tomohon memperagakan yel-yel pelopor keselamatan lalu lintas saat peresmian KTL.

Di depan Kakorlantas, para siswa SMA Binsus memperagakan adegan tilang ngaku anak jenderal yang sempat menghebohkan jejaring sosial. Dalam adegan yel yel tersebut seorang siswa diperagakan melakukan tilang terhadap seorang siswi di jalan "Anda melanggar lalu lintas, mana SIM," ujar seorang siswa yang berperan sebagai polisi.

Tak terima ditilang, siswi berperan sebagai pelanggar lalu lintas protes.
"Mau tilang saya. Saya tandai anda. Saya ini anak jenderal," ujar siswi tersebut menyindir kisah ditilang ngaku anak jenderal tersebut.

Adegan tersebut langsung mengundang tawa hadirin. Kakorlantas Irjen Condro Kirono pun pun tetawa lepas menyaksikan adegan tilang tersebut. Peragaan yel yel dari siswa SMA Binsus itu dikemas menarik dengan lagu-lagu hits yang dimodifikasi liriknya. Intinya para siswa menyampaikan imbauan keselamatan berlalu lintas di jalan. Menutup yel-yel, para siswa menyerahkan bunga krisan kepada Kakrolantas.

Adapun, kasus tilang ngaku anak jenderal yang sempat hehoh di media sosial itu terjadi di Kota Medan. Ketika rombongan siswa berkonvoi ditilang seorang polwan. Seorang siswi beriinisial SD yang tak terima ditilang kemudian membentak polwan yang bertugas dengan mengaku sebagai anak Irjen Arman Depari, Direktur Penindakan BNN. *

SEMBILAN KAWASAN TERTIB LALU LINTAS DI SULUT
* Kota Tomohon: Jalan Babe Palar sepanjang Patung Tololiu sampai Perempatan Walian sejauh 700 meter
* Kota Manado: Jalan Sam Ratulangi Meter dari Zero Point sampai Gereja GPDI sejauh 546 meter
* Kabupaten Sangihe: Jalan Makaampo - Jalan Tatehe sepanjang 1,2 kilometer
* Kabupaten Minahasa Selatan: Jalan Trans depan Kantor Bupati Minsel sepanjang 800 meter
* Kota Bitung: Jalan Sam Ratulangi depan kantor Wali Kota sepanjang 1 kilomter
* Kabupaten Minahasa: Jalan Dr Sam Ratulangi Tondano sejauh 650 meter
* Kabupaten Minahasa Utara: Jalan Arnold Mononutu Airmadidi, sepanjang 1 kilometer
* Kota Kotamobagu: Jalan Ahmad Yani sepanjang 1,5 kilometer
* Kabupaten Talaud: Jalan Sangkudiman depan Polres Talud sepanjang 1 kilometer

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved