Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tidak Ada Jembatan Darurat, Warga Menyeberangi Sungai Maesa

Tiap hari anak sekolah menyebarangi sungai karena takut terlambat ke sekolah.

Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO/FELIX TENDEKEN
Proyek perbaikan jembatan Maesa di perbatasan Kelurahan Ranomuut dan Perkamil Kecamatan Paal Dua, oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Manado disesalkan warga. 

Laporan wartawan Tribun Manado Felix Tendeken

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -  Proyek perbaikan jembatan Maesa di perbatasan Kelurahan Ranomuut dan Perkamil Kecamatan Paal Dua, oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Manado disesalkan warga. Pasalnya tidak disedikan jembatan darurat untuk membantu masyarakat menyeberang.

Menurut Camat Paal Dua Reyen Heydemans, setiap hari harus menerima keluhan masyarakat terkait hal tersebut. Mereka mengeluhkan karena tidak bisa beraktifitas nyaman seperti yang dulu. "Tiap hari anak sekolah menyebarangi sungai karena takut terlambat ke sekolah, sebab kalau mau cari jalan lain sangat jauh sekitar 3 kilo meter,"jelas Camat.

Bukan hanya itu yang menjadi keluhan mereka namun jalan untuk menyeberangi sungai juga cukup terjal dan berpotensi mencelakakan. "Cuma tangga bambu empat meter yang digunakan anak - anak dan warga untuk menyeberang,"jelas Camat.

Menurut dia hari ini saja sudah ada beberapa laporan terkait pihak pengelola yang tidak mengerjakan tugas mereka dengan layak, apalagi selain menganggu infrastruktur namun ada beberapa sarana umum yang rusak. "Hari ini tujuh orang melapor, ada yang tidak mendapatkan air karena PAM rusak, tidak bisa menyeberang, dan ada yang marah karena material bangunan ditimbun didepan rumah warga,"jelas Camat.

Akibat dari kejadian tersebut camat meminta pertangung jawaban dari BNPD, dimana suplai air ke Perumahan Ranomuut dan Perkamil tidak jalan lagi. "Kami berharap tolong diadakan dan diperbaiki, sebab kami yang jadi korban amarah warga,"jelas Camat.

Menanggapi hal tersebut PPK Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Manado Fence Salindeho mengatakan, bahwa sebelumnya mereka sudah menyurati Pihak terkait jauh hari sebelum kegiatan tersebut dilaksanalan. "Kami sudah menyurati Camat, Lurah, Kapolsek, dan Dinas PU. Mereka tahu bahwa kita akan memperbaiki jembatan tersebut. Kami tidak sembarang menutup akses umum,"jelas Fence.

Menurut Fence mereka sudah ikut prosedur, dan kalau masalah penyediaan jembatan darurat sudah disampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum Manado sebagai pelaksana kerja. "Saya meminta mereka untuk membuat jembatan darurat sebelum pekerjaan dimulai, tapi ternyata belum. Makanya saya sudah layangkan surat peringatan,"jelas Fence.

Sementara itu menyikapi permsalahan tersebut, Kepala PPTK Bidang Infrastruktur Dinas PU Manado Piter Eman mengatakan, jembatan darurat akan segera selesai dalam waktu dekat. "Kami sementara mengusahakan, besok kemunginan besar jembatan darurat selesai,"janji Eman.

Menurut dia beberapa hari ini perencanaan pembuatan jembatan darurat memang sudah disusun, namun masih ada pertimbangan perbaikan untuk menghindari risiko kecelakaan. "Tak mungkin kita asal bangun sebab kalau seperti itu membahayakan penggunannya, dan besok saya jamin sudah ada,"jelas Eman.

Sementara itu Diana warga asal Kelurahan Perkamil mengatakan sebelumnya memang mereka tidak diinfokan, sebab tiba - tiba proyek sudah berlangsung. "Kaget sebab sudah ada alat berat dan bekerja disitu,"jelas Diana.

Menurut Diana Pihak terkait seharusnya membuat jembatan darurat dulu sebelum jembatan tersebut di bongkar, sebab biar bagaimana pun warga juga harus diberikan kemudahan meski itu program pemerintah. "Seharusnya ada jembatan darurat, kalau seperti ini bagaimana jadinya. Belum lagi kalau masuk pada musim hujan, bahayakan anak - anak yang menyeberangi sungai,"tukas Diana.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved