Kalumata Sebut PDAM Masih Sakit
Kinerja petugas pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tomohon menuai sorotan.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Kinerja petugas pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tomohon menuai sorotan. Tak ada standar waktu pengerjaan pemasangan meteran air hingga pelanggan harus menunggu tanpa kepastian.
Stenly Kalumata, warga Kelurahan Kamasi merupakan satu di antara warga yang menyampaikan komplain atas kinerja perusahaan pelat merah itu. Ia sudah melunasi pemasangan meteran air baru, tapi sepekan berlalu petugas tak kunjung datang. "Mereka hanya janji-janji saja akan datang memasang meter, tapi tidak pernah muncul hingga sekarang," katanya, Jumat (8/4).
Untuk memperoleh layanan petugas PDAM, Kalumata mengaku, sudah mengeluarkan biaya administrasi sampai Rp 1 juta. Kritik pun terlontar, menurut Kalumata jika urusan pelayanan PDAM sulit cepat, berbanding dengan urusan penagihan tunggakan. "Ini penyakit yang harus disembuhkan di tubuh PDAM," tegasnya.
Ketua LSM Format Josis Ngantung menegaskan, sejak pergantian kepemimpinan PDAM, Direktur Harol Lolowang pernah berjanji untuk meningkatkan pelayanan. "Saatnya ditepati, ini sudah ada contoh kasus masalah pelayanan," kata dia. Pelayanan dituntut harus maksimal apalagi PDAM baru saja menaikkan tarif dasar layanan air.
Plt Dirut PDAM Harold Lolowang mengungkapkan apresiasi atas kritikan tersebut. Keluhan-keluhan seperti inilah yang harus segera ditindaklanjuti. "Keluhan ini kami terima, karena ini juga untuk membuat paradigma atau mindset baru dari para petugas," ujarnya.
Ia pun akan melakukan pengecekan langsung ke bawah. Lolowang pun berterima kasih dan siap menampung segala keluhan dan masukan, agar pelayanan PDAM bisa lebih maksimal. "Pelanggan itu adalah raja, pegawai yang lambat kinerjanya akan ditertibkan," tegasnya. *