Ini Dia Kantor yang Memanjakan Karyawannya, Stres Jauuuh!
Anda pernah dengar istilah ‘perut kenyang, pekerjaan pun jalan’, bukan?
TRIBUNMANADO.CO.ID – Berdasarkan riset salah satu perusahaan Australia, MediBank, desain gedung ramah lingkungan menjadi faktor penentu yang mampu meningkatkan produktivitas pegawai.
Sirkulasi udara dan penerangan ramah mata justru mampu membuat karyawan betah bekerja.
Penelitian tersebut menyebutkan 70 persen karyawan merasakan lebih sehat dan 66 persen lebih produktif dari biasanya ketika bekerja digreen building.
Selain itu, 79 persen karyawan turut mengakui mereka menjadi lebih mudah bekerja sama menyelesaikan pekerjaannya di gedung itu.
Bagaimana pun, kantor sudah menjadi layaknya rumah kedua, yang mau tak mau harus disambangi demi sesuap nasi bagi sebagian besar karyawannya.
Untuk mereka ini, lumrah menghabiskan minimal delapan jam per hari di kantor bersama tumpukan tugas untuk mengejar tenggat waktu dan target perusahaan.
Tuntutan pekerjaan tanpa sadar memang dapat membawa banyak dampak negatif bagi pegawai.
Salah satunya stres atau depresi. Plus, gaji yang mereka terima belum tentu sepadan.
Padahal, secara bisnis, kondisi kesehatan mental pegawai seperti itu juga bakal merugikan perusahaan.
Stres akan menggiring pegawai pada penyakit dan mengurangi produktivitas pegawai.
Karena itu, para pengambil kebijakan di perusahaan sudah seharusnya menerapkan kantor hijau untuk menjaga produktivitas dan kenyamanan kerja pegawai.
Di antara perkantoran yang sudah memakai sistem itu adalah gedung Deloitte di Amsterdam. Konsep kantor konvensional mulai mereka tinggalkan dan mengubahnya menjadi komunitas kerja.
Pegawai di Deloitte tidak lagi bekerja di meja atau kubikel pribadi tetapi bebas memilih lokasi kerja di area kantor.
Di sini tersedia banyak kursi beserta lampu dan sambungan listrik yang bisa dipakai siapa saja.
Mata pegawai pun akan selalu disegarkan dengan pemandangan luar karena setiap ruang kerja hanya berjarak 23 feet—sekitar delapan meter—dari jendela.