Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ekspor Sulut Turun 17,17 Persen

Ekspor Sulawesi Utara (Sulut), pada Februari 2016 mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Penulis: | Editor:
Net
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Manado Herviansyah

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO- Ekspor Sulawesi Utara (Sulut), pada Februari 2016 mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yang memengaruhinya.

"Ekspor Sulut pada Februari 2016 sebesar 74,66 juta dolar AS jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan Januari 2016 yang bernilai 79,44 juta dolar AS, atau mengalami penurunan sebesar 17,17 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Moh Edy Mahmud.

Mahmud menambahkan namun demikian penurun trsebut diharapkan tidak berlangsung lama, dibulan-bulan berikutnya akan meningkat, seiring semakin terbukanya pasar ekspor ke negara baru yang memiliki potensi besar.

Untuk total ekspor non migas Sulut pada Januari-Februari 2016 mencapai 164,80 juta dolar AS. Ekspor tersebut dilakukan baik melalui pintu keluar langsung di Sulut sebesar 142,79 juta dolar AS dan sisanya 22,01 juta dolar AS melalui pintu ekspor luar Sulut.

Selama Februari 2016, negara Amerika Serikat menjadi negara tujuan utama ekspor dari Sulut, dengan sumbangan devisa mencapai 20,30 juta dolar AS. Nilai ini setara dengan 27,19 persen dari total nilai ekspor. Kemudian disusul Belanda dengan kontribusi 12,81 juta dolar AS atau presentase sebesar 17,15 persen dari total nilai ekspor.

Negara urutan ketiga adalah Tiongkok dengan nilai 10,45 juta dolar AS, setara dengan 13,99 persen. Selanjutnya ada negara Singapura, Korea Selatan, Filipina, Spanyol, India, Jepang dan Arab Saudi dengan jumlah yang bervariasi.

Sedangkan Kepala Bidang Statistik BPS Sulut Marthedy M Tenggehi mengungkapkan ekspor terbesar Sulut pada Februari 2016 dilakukan melalui
pelabuhan Bitung. Setidaknya 74,16 persen, ekspor non migas dilakukan melalui pintu pelabuhan Bitung. Selanjutnya komoditas ekspor lainnya dilepas melalui pelabuhan Amurang dan melalui jalur transportasi udara antara
lain melalui bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Komoditas yang mendongkrak ekspor non migas dari Sulut ini masih dikuasai lemak dan minyak hewan/nabati. Sementara itu, ekspor daging dan olahan yang selama merupakan komoditas andalan Sulut hanya mampu berkontribusi sebanyak 7,27 persen dari total nilai ekspor Sulut sepanjang Februari 2016.

Sejumlah komoditas lain yang turut diekspor tetapi dengan kontribusi tak signifikan antara lain biji-bijian berminyak dengan kontribusi sebesar 0,99 persen, selanjutnya kontribusi komoditas buah-buahan sebesar 0,74 persen. Disusul komoditas kopi, teh dan
rempah-rempah sebesar 0,64 persen dan ekspor kayu dan barang dari kayu sebesar 0,03 persen.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved