Tahun 2016 Anggaran Kunjungan Kerja Legislator Manado Naik Rp 2,9 Miliar
"Jadi semua tergantung kebutuhan, dan kemarin memang dipengaruhi penundaan Pilkada sehingga ada perubahan dana yang cukup signifikan."
Penulis: | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Manado, Nortje Van Bone memastikan bahwa mereka akan berusaha melakukan perampingan dana Kunjungan Kerja (Kunker). Namun hal tersebut akan mengacu kepada pembuatan 13 Perda.
"Memang tahun 2016 ini ada kelebihan anggaran dari tahun 2015 kemarin lebih kurang Rp 2,9 miliar,"jelas Bone kepada Tribun Manado ketika diwawancarai di kantornya, Rabu (15/03).
Namun menurut dia semua tergantung pada Rencana perjalanan (Renja) Badan musyawarah (Bamus), dimana setiap Komisi yang akan memasukan dana tersebut, bersama usulan. Kemudian semua sepengetahuan Sekretaris Dewan (Sekwan).
"Jadi semua tergantung kebutuhan, dan kemarin memang dipengaruhi penundaan Pilkada sehingga ada perubahan dana yang cukup signifikan. Yang jelas kalau pimpinan tidak hanya sebatas konsultasi,"jelas Bone.
Menurut dia akan dibuat 13 Perda terkait perampingan data, namun semua masih butuh prosedur. Hal ini dirasa sangat baik sehingga mereka juga tak akan kesulitan dalam pengelolaan dana, dan nantinya lebih tepat sasaran.
"Yah semua akan mengacu pada prosedur, kita hanya akan melihat seperti apa nantinya,"jelas Bone.
Sementara itu menurut Deiby Sasuwuk bagian keuangan, mengenai pengeluaran anggaran hanya disesuaikan dengan situasi. Sebab mereka juga tidak bisa memastikan anggaran tetap berapa, ini dipengaruhi oleh harga tiket pesawat, hotel, dan sebagainya.
"Kalau tiket pesawat mulai dari Rp 1 juta - 2 jutaan per orang, uang saku Rp 1 juta, uang penginapan mulai dari Rp 500 ribu. Semua tidak tetap sesuai dengan perubahan yang ada, kalau memang kunjungan kerja tidak bisa ditunda maka angkanya bisa lebih,"jelas Sasuwuk.
Menurut dia perhitungannya memang tidak bisa dilakukan secara perbulan, sebab kadangkala dalam satu bulan bisa terjadi tiga kali keberangkatan. Atau bahkan tidak sama sekali.
"Hitungannya hanya pertahun saja, kita tidak bisa menghitung secara bulanan sebab angkanya tidak pasti. Seperti yang saya katakan setiap kali perjalanan angarannya berbeda - beda,"jelas Sasuwuk.
Dari data yang didapatkan tahun 2014 pejalanan ke luar daerah sebesar Rp.6.888.820.000, luar negeri Rp.2.050.000.000, dengan jumlah total Rp.8.938.820.000.
Lanjut tahun 2015 perjalanan keluar daerah Rp.7.090.068.000, luar negeri Rp.2.000.000.000, dengan jumlah total Rp.9.090.068.000. Kemudian tahun 2016 masih dalam perkiraan sekitar Rp.11.000.000.000. (Tribun Manado/Felix Tendeken)