Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Komunitas 1.000 Guru, Jangkau Anak Pedalaman, Mereka Ini Para Profesional dan Mahasiswa

Sebelum TNT kami menyebarkan informasi di media sosial, dan membuka pendaftaran bagi sukarelawan yang bersedia.

Penulis: David_Kusuma | Editor: Fransiska_Noel
Net
Komunitas 1000 Guru, menjangkau anak pedalaman 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - "Komunitas 1.000 Guru". Dari namanya banyak yang mengira komunitas ini adalah kumpulan para guru- guru, namun ternyata anggota komunitas ini adalah pekerja swasta, mahasiswa dan profesional lainnya.

Ketua Komunitas 1.000 Guru Regional Manado Reza Warouw bersama anggota mengunjungi Kantor Tribun Manado, Selasa (16/2).

Reza menjelaskan komunitas ini bergerak pada kegiatan pendidikan di daerah pedalaman.

"Kami memotivasi moral, mengajar, berbagai wawasan dan juga memberikan bantuan- bantuan kepada anak-anak usia SD agar tetap semangat bersekolah," ujar Reza.

Dijelaskan Reza, mereka pada 23-24 Januari lalu menggelar kegiatan "Traveling N Teaching (TNT)" di Pulau Nain, Mihahasa Utara.

"Jadi kegiatan TNT itu kami turun mengajar kepada anak-anak SD di Pulau Nain, juga memberikan donasi. Donasi ini dari pendaftar atau volunteers yang mengikuti travelling, selain itu juga dair anggota Komunitas 1.000 Guru," ungkapnya.

Selain mengajar, mereka juga memberikan motivasi, agar anak- anak SD yang tak mampu orangtuanya jangan putus asa dan jangan berhenti menggapai impian.

Ditambahkan Pungky Wulansakti Antula dari Tim Media, kegiatan TNT di Sulut merupakan yang kedua kali mereka lakukan, sebelum di Pulau Nain, mereka melakukan hal yang sama di Desa Mokobang, Modoinding, Minahasa Selatan.

"Jadi di kegiatan TNT di Mokobang itu ada pemeriksaan kesehatan gratis. Sebelum TNT kami menyebarkan informasi di media sosial, dan membuka pendaftaran bagi sukarelawan yang bersedia, lalu kami seleksi para sukarelawan itu yang benar- benar tertarik dan bersedia ikut," ujar Pungky.

Ditambahkan Virginia Salaki dari Tim Merchandise, tantangan yang mereka hadapi selama ini adalah cara mengajar dan berkomunikasi kepada anak-anak SD di tempat itu.

"Karena mereka terbiasa pakai bahasa daerah, tapi orangtua dan masyarakat sekitar juga sangat membantu. Apalagi materi pelajaran kami edukatif, tidak melelulu materi sekolah umumnya," ungkapnya.

Pada April mendatang, komunitas ini juga akan menggelat TNT ketiga kali di Desa Mengkang, Bolaang Mongondow.

Selain kegiatan TNT, Komunitas yang sudah tersebar berbagai daerah di Indonesia ini juga memiliki tiga Smart Center. "Smart Center itu ada di Palu dan dua di Kupang," ujar Pungky.

Dijelaskan Pungky, Smart Center ini kegiatan yang digelar memberikan bantuan suplemen makanan kepada anak-anak usia SD, dan tiap pekan ada anggota komunitas atau sukarelawan yang datang mengajar.

"Selain itu ada juga donasi dari alumni TNT kepada anak-anak di Smart Center ini," imbuhnya. (Tribun Manado/David Kusuma)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved