Tomohon Ikut Kecipratan Proyek Rp 47 Triliun
Kota Tomohon merupakan satu di antara daerah penghasil energi panas bumi (geothermal) di Indonesia.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Kota Tomohon merupakan satu di antara daerah penghasil energi panas bumi (geothermal) di Indonesia. Pemerintah Kota pun diundang untuk membahas pengembangan energi ini bersama pejabat 26 negara lainnya.
"Pertemuan ini membahas kerja sama untuk pengembangan energi terbarukan," ujar Penjabat Wali Kota Tomohon Sanny Parengkuan melalui rilis ke Tribun Manado, Jumat (12/2).
Pertemuan ini sangat penting bagi kemajuan Kota Tomohon, saat ini listrik di Sulut ikut ditopang dari energi panas bumi menghasilkan 80 megawatt. Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat dari 26 negara dan dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla bersama Menteri ESDM Sudirman Said.
Lanjut Parengkuan, dalam forum ini, berbagai kerja sama akan dilakukan untuk pembangunan proyek energi terbarukan di Indonesia. "Total nilai proyek yang akan disepakati mencapai Rp 47 triliun," kata dia.
Parengkuan yang menghadiri pertemuan tersebut mengatakan Pemerintah RI tetap berkomitmen mengembangkan energi terbarukan di tengah penurunan harga minyak dunia saat ini.
Sebab, pemerintah sadar tidak dapat terus bergantung pada sumber energi fosil. Dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) juga sudah ditetapkan bahwa energi terbarukan harus mencapai 23 persen dalam pembaharuan energi di tahun 2025.
Khusus di Bali yang merupakan percontohan untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Ditargetkan penggunaan energi terbarukan dapat mencapai 90 persen dalam 5 tahun ke depan.
Pemerintah juga akan mengembangkan energi terbarukan untuk melistriki daerah terpencil. Pertemuan itu menghasilkan komitmen untuk memperkuat pembangunan energi baru dan terbarukan (EBT).
Deklarasi ini sangat bernilai karena merupakan bagian dari upaya Indonesia memimpin 'revolusi energi' dari energi fosil ke EBT di seluruh dunia ketika harga minyak dunia justru sedang dalam tren rendah.
Perwakilan dari 26 negara yang berpartisipasi di antaranya Menteri Perminyakan dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Ali Al Naimi; Menteri Energi, Air dan Tekno Hijau Malaysia, Maximus Johnity Ongkili; Menteri Energi dan Perminyakan Papua Nugini, Ben Micah; Menteri Pembangunan Internasional Australia, Hon Steven Ciobo; Menteri Perminyakan dan SDM Timor Leste, Alfredo Pires. Dari Indonesia juga menghadirkan Menteri PPN Sofyan Djalil, serta para kepala daerah termasuk Wali Kota Tomohon. *