Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Warga Diminta Tetap Waspada Gunung Lokon

Penurunan status Gunung Lokon dari level III siaga ke level II waspada harus ditindaklanjuti dengan bijaksana.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO/FINNEKE WOLAJAN
Ini penampakan kebakaran di Gunung Lokon dari arah Utara. Foto diambil dari Kelurahan Kayawu, Kecamatan Tomohon Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Penurunan status Gunung Lokon dari level III siaga ke level II waspada harus ditindaklanjuti dengan bijaksana. Farid Bina, Kepala Pos Pengamat Gunung Lokon mengungkapkan, meski status gunung Lokon sudah turun dari level III siaga ke level II waspada, namun tetap perlu diwaspadai potensi bahaya di alur lembah Pasahapen.

"Karena lembah ini berhulu di kawah Tompoluan sebagai pusat aktivitas. Lembah ini juga pernah dilalui awan panas," sebut dia. "Selama musim hujan juga perlu diwaspadai alur-alur sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon," ungkapnya lagi.

Karena hasil erupsi yang umumnya jatuhan abu memungkinkan untuk terbawa oleh air hujan yang akan menyebabkan lahan. "Kesimpulan potensi terjadi erupsi freaik atau letusan uap masih ada, namun kejadian erupsi tersebut tidak dapat diketahui kapan dan seberapa besar intensitasnya," kata dia.

Menurut Farid, memang tidak ada perubahan gejala vulkanik yang signifikan dari Gunung Lokon di tahun 2016 ini. "Pemantauan secara intensif masih terus dilakukan guna mengevaluasi kegiatan gunung Lokon serta diseminasi informasi tentang ancaman bahaya erupsi gunung lokon secara rutin dalam upaya mitigasi erupsi gunung berapi," kata Farid.

Kegiatan vulkanik Gunung Lokon selama tahun 2016 secara visual tidak menunjukan adanya peningkatan vulkanik yang signifikan, ataupun perubahan pada bagian kawah.

Kegiatan sekarang ini masih didominasi hembusan dengan tinggi kolom maksimum 250 meter di atas kawah. Berdasarkan data kegempaan, kejajdian erupsi selama periode September 2015 hingga Januari 2016 tidak pernah terjadi. "Jenis gempa vulkanik jumlahnya semakin menurun. Tidak menunjukkan adanya peningkatan energi," sebutnya. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved