Pemerintah Kotamobagu Berbenah, Penilaian Adipura Tahun Ini Lebih Cepat
"Tahun ini kita terus berbenah. Kalau tahun lalu dapat piagam penghargaan dengan nilai 75, untuk tahun ini kita harus dapat nilai diatas 75."
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Setelah mendapat sertifikat penghargaan adipura pada 2015, pemerintah Kota Kotamobagu terus berbenah.
Dengan program lipu modarit lipu mosehat, kebiasaan untuk selalu membersihkan baik pekarangan rumah oleh masyarakat maupun jalan raya oleh petugas terus dilakukan.
Apa yang menjadi kekurangan pada 2015 terus dilengkapi bukan hanya sekedar meraih adipura melainkan memberi kenyamanan kepada masyarakat. Begitu yang disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kotamobagu Mul'Alif Podutolo belum lama ini.
"Tahun ini kita terus berbenah. Kalau tahun lalu dapat piagam penghargaan dengan nilai 75, untuk tahun ini kita harus dapat nilai diatas 75. Untuk kekurangan semua sudah berbenah, pasar sudah diatur, TPS (Tempat Pembuangan Sementara) juga sudah dibuat," ujar Mul'Alif.
Lanjutnya, dengan kondisi seperti itu pihaknya optimis bisa meraih piala adipura. "Tahun ini kami optimis untuk mendapat piala adipura, karena nilai kita memang sudah tinggi," ujar Mul'Alif.
Dikatakan Mul, untuk penilaian adipura tahun 2016 ini akan lebih cepat dari sebelumnya.
"Beberapa waktu lalu saya dari Kementerian Lingkungan Hidup. Saat itu ada pertemuan mengenai penilaian adipura tahun ini. Dan pada pertemuan itu disampaikan bahwa penilaian P1 adipura itu dilaksanakan pada Februari 2016. Penilaian adipura akan lebih cepat," ujarnya.
Adapun perbedaan penilaian adipura pada tahun lalu dengan tahun ini dikatakan Mul'Alif yakni, setelah P1 langsung pada verifikasi.
"Pada bulan Juni sudah dapat diketahui hasil, siapa penerima piala adipura. Berbeda dengan yang sebelumnya yang setelah P1 lalu P2 selanjutnya verifikasi 1 dan verifikasi 2. Meski tahap penilaian berubah aspek penilaian tidak berubah," ujar Mul'Alif.
Mul'Alif kemudian mengharapkan adanya kerjasama dari masyarakat Kota Kotamobagu untuk dapat meraih piala adipura. "Mari kita sama-sama menjaga kebersihan di Kota tercinta ini," ujarnya.
Pohon Bahaya, Langsung Ditebang
Pohon teduh menjadi satu diantara kriteria penilaian adipura. Di Kota Kotamobagu sudah ada pohon teduh yang roboh.
Sudah dua kendaraan tertimpa pohon tersebut, satu diantaranya yakni pengendara sepeda motor menjadi korban patah kaki, satu lainnya yaitu mobil ringsek bagian depan saat diparkir.
Pemerintah Kota Kotamobagu dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup (BLH) telah mengizinkan masyarakat atau pihak manapun untuk menebang pohon peneduh.
"Kalau berbahaya silahkan ditebang," ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kotamobagu, Mul'Alif Podutolo.
Namun lanjut dikatakan Mul'Alif, jika pohon tersebut masih bisa dipangkas silahkan dipangkas.
"Kalau dengan dipangkas tidak membahayakan pengendara silahkan. Namun kalau sudah berbahaya silahkan ditebang. Keselamatan masyarakat lebih penting," ungkapnya. (Tribun Manado/Handika Dawangi)