Motor, Mobil dan Sapi Milik Eks Gafatar, Ikut Diangkut
Sebanyak sembilan kepala keluarga (KK) atau 45 jiwa eks Gafatar sebelumnya ditampung di Gedung Loka Bina Karya Sintang.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sami, pria asal Pati, Jawa Tengah, hanya bisa pasrah ketika Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, memutuskan agar eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) pulang ke kampung halamannya.
Padahal setengah bulan lagi Sami akan panen padi yang ditanam di lahan seluas 5.000 meter persegi di Desa Sima, Kecamatan Binjai, Kabupaten Sintang.
Sebanyak sembilan kepala keluarga (KK) atau 45 jiwa eks Gafatar sebelumnya ditampung di Gedung Loka Bina Karya Sintang.
Mereka kemudian diberangkatkan ke Pontianak, Kamis (21/1), untuk selanjutnya menumpang kapal perang TNI AL menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Sami baru empat bulan mengadu nasib di Desa Simba. Namun ia sudah 1,5 tahun hidup di Kota Sintang, kawasan yang berada sekitar delapan jam perjalanan darat dari Pontianak.
"Apa boleh buat, kalau itu sudah kemauan pemerintah. Kami cuma rakyat kecil, nurut saja," ungkapnya.
Selain padi, ia juga menanam ubi dan sayur juga. "Nggak menyangka bisa begini. Awalnya kami ngumpul saja, sama-sama orang tak mampu," kata Sami yang sebelumya bekerja sebagai tukang bangunan ini.
Dari pendataan terkahir jumlah total warga eks Gafatar di Sintang yaitu 45 orang, teridir dari 25 perempuan dan 20 laki-laki.
Proses pemindahan dibantu TNI, Polri, dan Pemkab Sintang. Barang-barang bawaan warga tersebut diangkut mengunaka mobil milik TNI. Sedangkan warga menumpang satu bus.
Sebelumnya Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sintang sepakat untuk mengirim 9 KK eks Gafatar ke Pontianak. Penjabat Bupati Alexius Akim megatakan, keputusan ini disepakati, atas dasar menjaga kondusifitas daerah.
Akim menegaskan, terkait aset atau harta milik warga, yang ditinggalkan, pihaknya menjamin dalam kondisi aman. Pemerintah akan menunggu kajian dari pihak berwenang terkait aktivitas Gafatar.
"Jika terlarang, tentu menjadi milik pemerintah. Kalau tidak, kami kembalikan haknya,"ungkapnya.
Sedang barang-barang milik eks anggota Gafatar yang berada di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, akan dikirimkan kembali ke pemilikinya. Pemerintah daerah tengah melakukan pengumpulan semua aset yang ditinggalkan.
Semua barang milik eks Gafatar itu diangkut ke lokasi penampungan mereka di Pontianak. Barang-barang itu ada yang berupa sapi, sepeda motor, dan mobil. (tribunpontianak/tim)