Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kapal Pembangkit Listrik 120 MW Berhasil Tersambung ke Sistem Kelistrikan Sulut Gorontalo

"Alhamdulillah pada pukul 12.30 Wita, MVPP Karadeniz Amurang Unit 6 sudah berhasil sinkron dengan beban awal 4 MW dan semuanya berjalan normal."

Editor: Fransiska_Noel
NET
Karadeniz Powership Zeynep Sultan, sebuah Pembangkit Terapung berkapasitas 120 MW 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kapal Marine Vessel Power Plant (MVPP) “Karadeniz Powership Zeynep Sultan” berkapasitas 120 Mega Watt (MW) berhasil tersambung dengan sistem kelistrikan Sulawesi Utara - Gorontalo (Sulutgo).

Setelah melalui sejumlah rangkaian tes tegangan dan uji coba performa mesin, kapal pembangkit asal Turki ini dapat disinkronkan dengan jaringan.

"Alhamdulillah pada pukul 12.30 Wita, MVPP Karadeniz Amurang Unit 6 sudah berhasil sinkron dengan beban awal 4 MW dan semuanya berjalan normal," ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, Machnizon Masri, Selasa (19/1/2016) malam.

Jika semuanya berjalan normal, maka dalam beberapa hari ke depan 120 MW akan menambah pasokan listrik di sistem Sulutgo dan bisa mengurangi defisit listrik yang terjadi selama ini.

Machnizon menambahkan, PLN juga telah melakukan uji coba yang ketat untuk seluruh performa mesin sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan pabrikan.

Kini tinggal menunggu tahap memasukkan daya lanjutan. Dalam beberapa hari ke depan diharapkan seluruh daya bisa masuk dengan stabil.

"Jika dalam proses pengujian daya masuk ini terjadi pemadaman yang tidak diinginkan, kami mohon maaf untuk ketidaknyamanan pelayanan kepada masyarakat terutama untuk wilayah interkoneksi sistem kelistrikan Sulutgo," ungkap Machnizon.

Beberapa keunggulan MVPP di antaranya, menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik, kemudahan relokasi (hanya perlu waktu 3 - 4 minggu) sehingga dapat fleksibel memenuhi kebutuhan listrik di suatu daerah, penghematan hingga Rp 350 miliar per tahun dan lebih cepat dalam memenuhi kebutuhan tambahan pasokan listrik di suatu daerah yang sedang kekurangan listrik.

Kapal dianggap tepat mengingat Indonesia negara kepulauan dengan 17.000 pulau, maka pembangkit listrik di atas kapal yang bisa mobile dari satu pulau ke pulau lain paling cocok dengan Indonesia.

Marine Vessel Power Plant pertama ini dapat dioperasikan dengan dual fuel, yaitu heavy fuel oil dan gas.

Selain itu, PLN juga telah berhasil melakukan pembangunan tower transmisi 150 kV yang menghubungkan MVPP ke switchyard untuk selanjutnya disuplai ke Gardu Induk Amurang.

Sepanjang 220 ms kabel tegangan 150 kV dari kapal ke gantry (gardu transisi) juga telah dihubungkan dengan sempurna untuk mengalirkan listrik.

Kapal buatan Karpowership tahun 2014 ini dilengkapi dengan enam mesin pembangkit yang masing-masing berkapasitas 20 MW.

Selanjutnya PLN juga akan mendatangkan pembangkit serupa untuk beberapa lokasi, antara lain Sumatera Bagian Utara (240 MW), Kupang (60 MW), Ambon (60 MW), dan Lombok (60 MW).

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved