Manado Alami Inflasi Terendah Tiga Tahun Terakhir
Perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2015 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Penulis: | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Herviansyah
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO-Perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2015 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Sehingga Manado mengalami inflasi sebesar 1,74 perseen atau trjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,06 pada November 2015 menjadi 125,20 pada Desember 2015.
"Inflasi tahun kalender, yaitu Desember 2015 terhadap Desember 014 nilainya sama dengan inflasi year on year, yaitu sebesar 5,56 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Faizal Anwar, Senin (4/1/2016).
Inflasi terjadi arena adanya knaikan indeks pada semua kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 5,93 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,79 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,40 persen. "Kelompok sandang sebesar 0,38 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,30 persenn kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,35 persen dan kelompok trannsportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,29 persen," katanya.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain cabai rawit, bawang merah, beras, tomat sayur, minuman ringan, pisang, tarif listrik, telur ayam ras, semen, lemon dan lain-lain. Sedangkan kmoditas yang mengalami penurunan harga antara lain tindarung, cakalang, eor kuning, daun bawang, anggur, apel, minyak goreng, sawi hijau, selada, ketimun dan lain-lain.
Menurut dia inflasi Desember 2015 lebih rendah dibandingkan dengan dua tahun belakangan ini. Pada Desember 2013 inflasi sebesar 2,69 persen dan Desember 3,83 persen. "Rendahnya inflasi tahun ini karena membuktikan bahwa cabai rawit yang menjadi faktor inflasi sudah bisa dikendalikan," katanya.
Sedangkan Kabid Statistik Distribusi BPS sulut Marthedy M Tenggehi mengungkapkan sumbangan inflasi masing-masing kelompok pengeluaran pada Desember 2015, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,3981 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,1268 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,1143 persen, kelompok sandang sebesar 0,0201 persen.
"Sedangkan kelompok kesehatan sebesa 0,0119 persen, kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga sebesar 0,0225 persen dan kelompok transportasi, kommunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0457 persen," ungkapnya.