Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KPK Bakal Tumpul? "Doa Anak-Istri Saya Terkabul"

Mengejutkan. Nama- nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diunggulkan oleh publik, kandas di tangan Komisi III.

Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Plt Pimpinan KPK Johan Budi. 

"Artinya pelemahan KPK menjadi keniscayaan. Madesu, masa depan suram," tutup dia.

Kritik untuk Komisi III DPR juga datang dari pengamat hukum Universitas Andalas Feri Amsari.

Menurutnya, dari calon yang dipilih para wakil rakyat ini sudah ditebak, DPR ingin KPK jadi anak penurut. Tak galak lagi.

"Hasil ini menunjukan DPR telah berhasil menjalankan skenario mengisi KPK dengan orang-orang yang diduga untuk menumpulkan taring KPK. Yang paling menyedihkan, KPK yang harusnya membenahi institusi penegak hukum yang dianggap korup, saat ini diisi orang-orang yang berasal dari institusi yang bermasalah itu," katanya.

Feri menilai, pilihan para anggota DPR ini karena visi misi para pimpinan KPK terpilih ini yang mengedepankan pencegahan dan membawa KPK tak galak lagi.

"KPK ke depan berpotensi melempem. Meskipun begitu rakyat dipanggil untuk mengawasi kinerja mreka yang terpilih agar KPK tidak dimatikan. Selamat DPR, Anda semua telah berhasil membuyarkan mimpi-mimpi pemberantasan korupsi," tandasnya.

Isi Rekening Ketua KPK Hanya Rp 20 Juta

Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Agus Rahardjo terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jilid IV.

Agus meraih suara terbanyak dalam voting tahap kedua yang dilakukan Komisi III DPR, Kamis (17/12) malam, dengan 44 suara.

Nama Agus Rahardjo bisa dibilang baru dikenal saat seleksi calon pimpinan KPK berlangsung. Sebelumnya, tidak banyak berita mengenai kinerja Agus sebagai Kepala LKPP.

Sebelum menjabat sebagai Kepala LKPP, Agus merupakan Ketua Umum DPP Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia. Namun, karena kesibukan pekerjaan di LKPP, Agus memilih mundur pada 2010.

Secara individu, pengakuan Agus mengenai harta kekayaannya sempat menarik perhatian media.

Dalam wawancara tahap akhir dengan Panitia Seleksi Capim KPK, Agus mengaku hanya punya kekayaan senilai Rp 20 juta.

"Dari empat rekening saya, total hanya Rp 20 juta," ucapnya pada 24 Agustus silam.

Agus lalu membeberkan bahwa dirinya memiliki sebidang tanah di daerah Cariu, Jawa Barat. Ia membeli sebidang tanah itu pada 2003 dengan harga Rp 3.500 per meter persegi pada saat itu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved