Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KPK Bakal Tumpul? "Doa Anak-Istri Saya Terkabul"

Mengejutkan. Nama- nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diunggulkan oleh publik, kandas di tangan Komisi III.

Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Plt Pimpinan KPK Johan Budi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Mengejutkan. Nama- nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diunggulkan oleh publik, kandas di tangan Komisi III DPR RI.

Johan Budi SP yang dikenal sebagai Juru Bicara KPK dan diangkat sebagai Pelaksana tugas Pimpinan KPK, tidak lolos menyusul minimnya suara yang diraih dalam voting pemilihan pimpinan KPK oleh Komisi III DPR RI, Kamis (17/12) di Kompleks Parlemen.

Johan Budi hanya meraih 25 suara dan berada di posisi enam, kalah dari lima orang yang terpilih yakni Agus Rahardjo (53 suara), Basaria Panjaitan (51 suara), Alexander Marwata (46 suara) dan Laode M Syarif bersama Saut Situmorang yang sama-sama meraih 37 suara.

Lebih menyedihkan dialami mantan pimpinan KPK, Busyro Muqoddas yang hanya meraih 2 suara. Sedang Robby A Brata meraih 14 suara disusul Sujanarko 3 suara dan di posisi buncit ada Surya Tjandra yang tidak mendapatkan suara.

Johan Budi mengaku tak masalah tak terpilih sebagai pimpinan KPK. Dia menghormati pilihan anggota DPR.

"Alhamdulillah, tidak apa-apa tidak terpilih. Berarti doa anak dan istri saya terkabul," kata Johan.

"Saya menghormati pilihan para anggota Komisi III," tambahnya.

Malam tadi, Agus Rahardjo juga langsung dinobatkan sebagai Ketua KPK dalam voting mengalahkan empat pimpinan KPK terpilih lainnya.

Melihat komposisi KPK Jilid IV, aktivis antikorupsi pun langsung melontarkan kritik keras.

Komisi III DPR dinilai memang sengaja memilih lima nama baru pimpinan KPK yang merupakan 'anak baik'.

DPR memilih pimpinan yang mengedepankan pencegahan. KPK memang ingin ditumpulkan tak agresif lagi menindak koruptor.

"Masa depan pemberantasan korupsi bakal semakin suram," jelas pegiat Indonesia Cooruption Watch (ICW), Emerson Yuntho, kemarin.

Emerson masih ingat, salah satu pimpinan KPK terpilih bahkan berucap saat proses seleksi, akan membawa KPK menjadi lembaga informasi pusat korupsi. Calon seperti ini yang disukai DPR.

"KPK akan jadi Komisi Pencegahan Korupsi atau setidaknya pusat informasi antikorupsi," jelas Emerson.

Menurut dia juga, agenda pemberantasan korupsi akan semakin berat dan besar, kemungkinan RUU KPK akan mulus disahkan DPR.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved