Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

"Saya Merasa Terzalimi", Massa Pendukung Imba-Boby Datangi Bawaslu Sulut

Mereka menuntut Imba-Boby dikembalikan haknya sebagai pasangan calon wali kota-calon wakil wali kota di Pilwako Manado 2015.

Penulis: Finneke | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO/FINNEKE WOLAJAN
Massa menunggu personel Bawaslu Sulut untuk protes atas keputusan dianulirnya Jimmy Rimba Rogi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Massa pendukung Jimmy Rimba Rogi-Bobby Daud berdemo di depan Kantor Bawaslu Sulut, Jumat (4/12).

Mereka menuntut Imba-Boby dikembalikan haknya sebagai pasangan calon wali kota-calon wakil wali kota di Pilwako Manado 2015.

Barikade polisi menjaga ketat lokasi demo. Massa menduduki kantor Bawaslu Sulut sejak siang hingga malam hari.

Sempat terjadi ketegangan antara polisi dan pendemo. Lemparan batu memancing emosi hingga terjadi aksi saling dorong.

Hujan batu dan botol mineral pun tak terelekkan. Polisi terpaksa membuang tembakan gas air mata di tengah massa. Tembakan tersebut baru bisa meredam suasana. Baik polisi maupun warga sama-sama terkena gas tersebut.

Bentrok tersebut menimbulkan korban luka. Lima orang dari pendemo dan dua orang polisi terpaksa harus dibawa ke rumah sakit karena terluka.

Salah seorang polisi yang diketahui merupakan Kapolsek Sario Kota Manado menjadi korban dalam bentrok ini.

Massa menuntut agar anggota Bawaslu Sulut untuk memberikan penjelasan terkait status Imba yang tak memenuhi syarat, yang juga berimbas pada Boby Daud yang tak ada masalah.

Tiga anggota Bawaslu Sulut tak berada di tempat. Ketiganya baru tiba saat mulai gelap.

Sambil menunggu, massa menyanyikan lagu-lagu nasional, sambil mengeluarkan uneg-uneg mereka. Dalam kesempatan itu, Boby Daud juga datang. Ia disambut meriah para pendukungnya.

Tiga anggota Bawaslu Sulut tiba. Massa menuntut agar ada penjelasan secara terbuka. Namun ketiganya enggan menuruti kemauan massa dengan alasan Undang-undang tak mengizinkan.

Dialog dengan warga hanya bisa dilakukan di ruangan tertutup, dengan perwakilan maksimal sepuluh pendemo.

Sempat terjadi tarik-menarik, akhirnya sepuluh perwakilan berdialog. Sementara di jalan massa masih menunggu.

Dipunggawai Ketua Tim Pemenangan Dolfie Angkouw, mereka menyatakan kekecewaannya.

Dimana menurutnya, diterbitkannya rekomendasi perintah menggugurkan Imba sebagai calon wali kota sangat keliru. Namun Bawaslu Sulut tetap bersikukuh.

Dianulirnya Imba, berimbas pada Bobby Daud yang memenuhi syarat. Satu di antara aksi protes yang dilayangkan yakni ikut dianulirnya Boby Daud.

Bobby pun mengaku kecewa. Ia merasa dizalimi atas kasus ini.

"Saya kecewa, saya merasa terzalimi. Saya memang berpasangan dengan Imba, tapi saya tak tersangkut kasus apa-apa. Tapi kenapa dalam penetapannya, saya ikut dinyatakan tidak memenuhi syarat," ujarnya.

Aksi demo yang dilakukan para pendukungnya, menurutnya memang bukan hal baik. Namun itu karena pihak penyelenggara pemilu yang dinilai tak bisa menjalankan tugas dengan baik. Tak memberi keadilan bagi masyarakat. Sehingga keresahan pun terjadi.

"Memang demo seperti ini tak baik. Tapi ini bentuk protes mereka atas proses politik di Kota Manado. Ini juga karena ketidakprofesionalitas penyelenggara pemilu," tuturnya.

Boby menyatakan pihaknya telah menempuh tiga upaya hukum yakni gugatan pelanggaran pidana, sengketa Pilkada dan Kode Etik. Menurutnya, pihaknya akan terus berjuang untuk keadilan.

"Jika gugatan di PTUN menang, secara otomatis akan membuka tabir siapa saja yang sengaja mengacaukan Pilkada di Manado. Saya minta maaf pada semua warga jika aksi demo yang dilakukan mengganggu ketertiban umum. Kami hanya memperjuangkan keadilan," pungkasnya.

Kapolda Sulut Brigjen Wilmar Marpaung yang turut hadir meminta para pendemo untuk segera membubarkan diri. Mengingat jam sudah pukul 18.00 Wita.

Karena dialog masih berlangsung, diberi tambahan waktu setengah jam hingga dialog usai dan pendemo membubarkan diri. Akses jalan dibuka, namun pendemo bertahan hingga pukul 19.30 Wita, baru situasi kembali normal. (Tribun Manado/Finneke Wolajan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved