Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Anti Mainstream! Pria Ini Setuju Lehernya Dirantai Untuk Hentikan Kebiasaan Minum

Setiap orang punya cara berbeda untuk sembuh dari ketergantungan. Ada yang mengikuti terapi, ada juga yang memilih ikut rehabilitasi.

Penulis: | Editor:
SHANGHAIIST
Pria bernama zhang Rui akhirnya setuju untuk dirantia di dalam loteng sampai ia tidak lagi merasa perlu untuk minum minuman keras. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Setiap orang punya cara berbeda untuk sembuh dari ketergantungan. Ada yang mengikuti terapi, ada juga yang memilih ikut rehabilitasi.

Tapi pria 30 tahun dari Bengbu di Provinsi Anhui ini punya cara lain. Pria bernama zhang Rui yang dulunya pernah menjadi sopir profesional ini hidupnya hancur karena alkohol.

rehab pakai <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/rantai' title='rantai'>rantai</a>

Ia pun akhirnya setuju untuk dirantia di dalam loteng sampai ia tidak lagi merasa perlu untuk minum minuman keras.

rehab pakai <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/rantai' title='rantai'>rantai</a>

Zhang dirantai di lehernya dengan rantai sepanjang empat meter dan bahkan ada gemboknya. Dia bisa bergerak ke kasur tua yang diletakan di lantai.

rehab pakai <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/rantai' title='rantai'>rantai</a>

Dikutip dari laman Shanghaiist, di loteng, Zhang jarang tidur, hanya makan satu mantou setiap kali makan. Dia tak punya banyak waktu, tapi setidaknya ada laptop dengan wallpaper ceria yang menemaninya.

rehab pakai <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/rantai' title='rantai'>rantai</a>

Dia sering marah dan mencoba mati-matian untuk mengambil kunci atau bergerak untuk menyingkirkan rantainya.

rehab pakai <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/rantai' title='rantai'>rantai</a>

Tapi dia tak pernah berhasil dan hanya memberikan beberapa goresan.

rehab pakai <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/rantai' title='rantai'>rantai</a>

Ibu Zhang mengatakan bahwa dia tidak tahu berapa lama anaknya akan dirantai di loteng. Tapi dia mengatakan bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk membuat anaknya sadar. (shanghaiist)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved