Selamat Ulang Tahun ke-587 Minahasa
Gedung Wale Ne Tou Minahasa diubah menjadi ruangan rapat istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minahasa.
Penulis: Alpen_Martinus | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID,TONDANO- Gedung Wale Ne Tou Minahasa diubah menjadi ruangan rapat istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minahasa, dalam rangka Hari Jadi Minahasa ke 587, Kamis (5/11).
Rapat istimewa tersebut dipimpin oleh Jems Rawung Ketua DPRD Minahasa, didampingi juga oleh kedua wakilnya. Duduk di meja rapat juga Bupati Minahasa Jantje Sajow bersama dengan Wakilnya, serta pejabat sementara Gubernur Sulawesi Utara Sumarsono yang dayang bersama istrinya.
Sementara di kursi untuk tamu, nampak diduduki oleh S H Sarundajang mantan Gubernur Sulut, anggota DPD Sulut Stefanus BAN Liow, Forkopimda Sulut, Danlanud Sri, Danlantamal VIII, Forkopimda Minahasa, SKPD Minahasa, tokoh masyarakat, tokoh agama, siswa dari semua tingkatan, dan masyarakat yang datang untuk mengikuti rapat paripurna tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Minahasa Jantje Sajow mengatakan, bahwa hingga hari jadi ke 587, Minahasa sudah berubah, dan mereka menyatakan pemberian diri melayani masyarakat Minahasa, terbukti dengan beberapa pembangunan yang sudah dilakukan,terutama dalam hal pembangunan infrastruktur, meski mereka baru sekitar dua tahun memiin Minahasa.
"Kami terus melakukan pembangunan terutama jalan, sebab sekarang sudah hampir semua jalan kabupaten selesai dibangun, tinggal beberapa saja yang akan dilanjutkan menggunakan tahun depan, juga ada beberapa jembatan yang hampir selesai," jelasnya.
Ia menambahkan, bahwa beberapa infrastruktur lain yang akan ditambah, berupa fasilitas kesehatan, satu di antaranya pembangunan puskesmas untuk semua kecamatan."Sekarang memang sudah ada puskesmas yang dibuat, namun kedepan, semua akan buat semua kecamatan ada puskesmas," jelasnya. Selain itu, kedepan akan melakukan pengembangan dalam bidang pendidikan, pariwisata, perikanan, pendidikan, serta bidang lainnya.
Sementara itu, Sumarsono Pejabat Sementara Gubernur Sulut mengatakan, bahwa dirinya sangat bangga dengan Minahasa.
"Kalau mau ke Sulut, saya sudah dipesan agar jangan lupa ke Bukit Kasih, dan saat saya ditugaskan kemari saya terdorong ke sana, karena itu merupakan kawasan religi yang luar biasa, tapi belum tertata dengan baik," jelasnya.
Ia mengatakan, bahwa apa yang dilihatnya di Bukit Kasit menjadi inspirasi untuk memberikan sumbangsih, untuk tata ulang kawasan bukit kasih.
"Pengelolaan bukit kasih ini ternyata belum ada izin, dan saya berupaya bertemu dengan Menteri kehutanan, untuk mengurus semuanya, dan jelang HUT Minahasa, saya terima SK dari Menhut, dan mendapatkan mandat penuh kepada Pemprov Sulut, untuk mengelola kawasan bukit kasih dengan sebaiknya, juga kita dapat dapat tambahan seluas 12 hektare," jelasnya.
Dirinya juga meminta izin, untuk membuat kawasan tersebut dengan nama kawasan AJ Sondakh Bukit Kasih, dan dirinya akan meresmikan, jika mendapat restu.
"Saya juga sudah bertemu dengan tokoh adat dan masyarakat, makanya saya minta restu juga, kita akan menambah satu bangunan yaitu klenteng, sebab di atas hanya ada lima bangunan, sementara sekarang kita di Indonesia sudah enam agama, dan jika sudah terbangun, maka akan menjadi satu-satunya ikon kerukunan umat beragama di Indonesia," jelasnya.
Selain itu, ia juga tertarik untuk mengembangkan pacuan kuda di Minahasa."Saya saat itu diajak menonton pacuan kuda di Tompaso, dan saya berpikir untuk membuat pacuan kuda harus go internasional, untuk dikenalkan kepada dunia, juga akan dibuat juga sekolah kuda, pemeliharaan, dan pelatihan," jelasnya.
Sementara itu, Jems Rawung ketua DPRD Minahasa mengatakan, bahwa momen hari jadi Minahasa ini, merupakan tonggak awal untuk menghormati dan menghargai kebudayaan dengan terus menjaga kearifan lokal.
"Saatnya kita memberikan kontribusi kepada daerah kita, dengan bertanya kepada diri kita sendiri, apa yang kita sudah berikan kepada Minahasa, terutapa berperan aktif untuk ikut terlibat dalam pembangunan," jelasnya.