Kabut Asap Semakin Tebal, Dishutbun Bolmong Kesulitan Padamkan Api
Kabut asap akibat adanya kebakaran lahan di Kabupaten Bolmong semakin terasa di tiap wilayah.
Penulis: Maickel Karundeng | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Kabut asap akibat adanya kebakaran lahan di Kabupaten Bolmong semakin terasa di tiap wilayah.
Tak terkecuali di dataran Pantura (Pantai Utara). Pasalnya, saat ini kebakaran lahan tersebut sudah masuk ke lahan perkebunan milik masyarakat, dan mengganggu pengendara kendaraan bermotor.
Camat Poigar Deker Rompas kepada Tribun Manado Selasa (27/10) berkata sudah beberapa minggu belakangan Ia bersama warga turun langsung memadamkan api diwilayahnya. "Sampai saat ini kebakaran terus terjadi, akibatnya kabut asam semakin tebal," ucapnya.
Kerugian akibat kebakaran lahan diwilayah Poigar akan berdampak kepada kehidupan ekonomi warga, misalnya hasil tanaman kebun milik warga yakni kelapa dan cengki. "Diwilayah Poigar khusus di jalan trans sebagian besar lahan sudah terbakar dan sebagian lagi digunung-gunung sementara terbakar," ungkap Rompas.
Senada dengan Camat Poigar, Inangkum Mokogonta Camat Passi Barat juga turun langsung memadamkan api yang sudah mendekati wilayah pemukiman warga. "Kebakaran kebun terus terjadi di wilayah Passi Barat, saya bersama beberapa pegawai turun langsung memadamkan api dengan alat seadanya agar tidak sampai ke pemukiman warga yang hanya bebebrapa meter saja," terangnya.
Lanjut Mokoginta, karena musim kemarau panjang lahan mudah terbakar dan angin juga kencang sehingga dampak kebakaran bisa lebib besar. "Pastinya sebagai wakil pemerintah diwilayah tentu akan berusaha mencegah terjadinya kebakaran. Saya harapkan buat masyarakat agar tidak membakar rumput di kebun karena berbahaya," ungkapnya.
Terpisah, Kepala BPBD Bolmong, Ir Channy Wayong ME menuturkan, pihaknya masih melakukan kordinasi dengan instansi terkait guna mengatasi penanganan kabut asap itu. “Akan dikoordinasikan, karena untuk penanganan kabut asap itu, harus memadamkan titik api yang terjadinya kebakaran lahan,” ungkap Wayong.
Sementara Kepala Dishutbun Bolmong, Imran Nantudju mengaku mengalami kendala terkait dengan pemadaman kabut asap itu. “Kami sangat terkendala dengan kondisi di lapangan. Karena medannya sangat sulit untuk dilakukan pemadaman. Apalagi, lokasi kebakaran lahan itu berada di ketinggian. Sehingga petugas mengalami kesulitan untuk melakukan pemadaman,” ujar Nantudju.
Ia juga menambahkan, hampir semua wilayah di Pantura mengalami kebakaran lahan. “Kompleks pegunungan di Pindol (Pinogaluman Doloduo) dan Kecamatan Poigar kebakaran lahannya sudah masuk ke lokasi perkebunan masyarakat,” tutupnya.