Tragedi Kebakaran Inul Vizta Manado
8 Jam Tim Labfor Polri 'Obok-obok' di Inul Vizta
TIM Laboratorium Forensik (labfor) Mabes Polri Indonesia, Senin (26/10) melakukan olah tempat kejadian perkara kebakaran yang merenggut nyawa 12 orang
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - TIM Laboratorium Forensik (labfor) Mabes Polri Indonesia, Senin (26/10) melakukan olah tempat kejadian perkara kebakaran yang merenggut nyawa 12 orang.
Tim dari Makassar yang dipimpin Kombes Slamet Iswanto itu menyelidiki penyebab kebakaran karaoke Inul Vizta Manado sejak pagi.
Olah TKP dilakukan secara tertutup dari lantai satu hingga lantai tiga bangunan berwarna kuning tersebut.
Tampak dari luar gedung, petugas labfor dibantu Tim Identifikasi Polresta Manado memasuki tiap-tiap ruangan karoke. Satu pe rsatu ruangan diperiksa, serta mengumpulkan beberapa sampel untuk diuji di laboratorium.
Kombes Iswanto mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan sampel-sampel. "Kami sudah kumpulkan beberapa sampel dan akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium," katanya.
Dari hasil pemeriksaan, ia mengatakan bahwa asap yang dihirup para korban mengandung karbondioksida dan monoksida.
"Itu sangat berbahaya jika sudah terhirup bisa menyebabkan orang meninggal apalagi jika sudah tercampur dengan plastik dan benda yang terbakar," katanya.
Dia juga mengatakan, bahwa proses olah TKP sudah selesai. "Besok (hari ini) kami hanya akan finishing, " katanya
Sementara itu Kapolresta Manado, Kombes Rio Permana Mandagi mengaku masih harus menunggu hasil pemeriksaan lengkap dari Tim Labfor Mabes Polri.
Ditambahkannya, data dari saksi-saksi meliputi enginering maupun karyawan Inul Vista akan dikumpulkan dan dianalisa untuk menguatkan apa yang menjadi penyebab pasti terjadinya kebakaran.
"Kita tunggu saja laporan dari Labfor Makassar," katanya.
Sementara ketika ditanyakan mengenai fasilitas keamanan Inul Vista yang tidak sesuai standar, Kapolres mengatakan memang benar tidak sesuai.
"Sejauh mana kita lihat pengelola melakukan pembiaran, karena tidak ada alarm tanda kebakaran dan jalur evakuasi, dan sudah ada pasal yang disiapkan jika terbukti," tegasnya.
Terpisah, seorang karyawan Inul Vizta, Irvan Hau mengakui saat kejadian para tamu masih asyik menyanyi karena tidak ada alarm atau pemberitahuan bahwa telah terjadi kebakaran.
"Pas kejadian tamu-tamu masih menyanyi, mereka tidak tahu kalau ada kebakaran, tidak ada alarm, tidak ada pemberitahuan, semua panik," ujar Irvan.
Menurut Irvan, tamu-tamu di lantai tiga sudah tidak bisa lagi turun ke bawah karena api sudah membesar dan menyebar di lantai dua, bahkan ada yang nekat loncat dari lantai tiga.
"Saya sendiri dari lantai tiga langsung turun ke bawah nekat menerobos api dan asap yang sudah membesar," ungkapnya.