JoS: Damkar Harus Ada di Tiap Kecamatan
Musim kemarau berkepanjanagan menyebakan sejumlah lahan perkebunan di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) ikut terbakar.
Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Andrew Pattymahu
TRIBUNMANADO.CO.ID,AMURANG-Musim kemarau berkepanjanagan menyebakan sejumlah lahan perkebunan di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) ikut terbakar.
Calon bupati dari Partai Demokrat dan Partai Gerindra, John Sumual mengatakan bahwa ke depannya harus ada mobil pemadam kebakaran di setiap kecamatan. Kata Sumual ini sangat penting agar kebakaran lahan tak membawa bencana besar bagi daerah lantaran ujung-ujungnya masyakarat yang akan kena dampaknya.
"Coba kita bayangkan saja, jika hampir seluruh lahan di Minsel terbakar. Masyarakat tentunya akan mengirup asapnya dan ini tak baik bagi kesehatan warga," ucap pria yang akrab disapa Jos ini.
Katanya pemerintah periode berikutnya akan memperjuangkan penyediaan damkar di tiap kecamatan dan dianggarkan dalam APBD. Musim kemarau juga menurutnya menyebabkan peristiwa kebaran di rumah-rumah warga dan petugas damkar sulit mengakses untuk memadamkan api karena lokasi yang terlalu jauh.
"Ini yang menjadi keprihatinan kita semua, karena selama ini untuk memadamkan api hanya usaha gotong royong dari masyarakat dan tidak sedikit rumah yang rata tanah. Ini harus ada solusinya yakni dengan menyediakan damkar di tiap-tiap kecamatan," tandasnya, Minggu (18/10)
Tohoh muda Minsel, Henly Tuela sangat setuju dengan usulan John Sumual. Menurutnya pemerintah perlu menfasilitasi agar di setiap kecamatan punya mobil unit pemadam kebakaran.
"Karena kalau ada peristiwa kebakaran di Kecamatan Kumelembuai, atau di Modoinding maka butuh satu atau dua jam agar petugas pemadam sampai di lokasi. Jangankan di kecamatan-kecamatan itu, peristiwa di seputaran Kecamatan Amurang Raya saja, petugas pemadam sulit datang tepat waktu untuk memadamkan api," katanya.
Dikatakan ketua Forum Generasi Muda Anti korupsi (Forgemak) Minsel ini, sudah saatnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minsel memikirkan hal tadi. Pemerintah harus tahu tentang kebutuhan masyarakat.
"Memang saya tahu untuk beli satu unit mobil damkar itu sangat mahal sekali, tapi ini sudah menjadi kebutuhan karena wilayah Minsel sangat luas. Ini harus dibahas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2016," ucapnya lagi.
Kalau memang mobil damkar belum bisa difasilitasi pada tahun 2016, Pemkab Minsel mencari cara lain untuk penanganan kebakaran. Misalnya saja menggelar simulasi atau sosialiasi cara memadamkan api kepada masyarakat.
"Saya pikir ada banyak cara bagaimana memdamkan api. Bisa juga di tiap rumah-rumah penduduk disediakan racun api," katanya.