Debat Publik yang Diselenggarakan KPUD Minsel tak Menggigit
Debat publik yang diselenggarakan KPUD Minsel Jumat pekan lalu bagi ketiga pasangan calon dinilai kurang menggigit.
Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Andrew Pattymahu
TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Debat Publik yang diselengarakan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Minahasa Selatan (Minsel), Jumat (9/10) pekan lalu bagi ketiga pasangan calon (Paslon) dinilai kurang menggigit.
Debat yang disaksikan sekitar 500 pasang mata yang hadir di ruang rapat paripurna Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minsel, hanya seperti seremonial saja.
Hal ini diungkapkan Pengamat Politik Minsel, Drs Ferry Mohede. Menurutnya, setiap paslon calon memberikan pertanyaan ke paslon lainnya dengan pertanyaan yang lebih menggigit. "Tapi saya lihat pertanyaannya biasa saja," utaranya, Sabtu (10/10).
Ditambahkan Mohede sebaiknya waktu setiap sesi diperpanjang, karena jika hanya tiga menit paslon akan terbatas menjawab pertanyaan. Menurutnya, masih ada dua kali debat publik yang akan diselenggarakan KPUD Minsel dalam waktu dekat ini.
"Saya harap agar debat berikutnya lebih berbobot dan tak terkesan seremonial saja. Sebaiknya KPUD Minsel memberikan topik yang lebih spesifik agar kualitas setiap paslon bisa terlihat dan bisa dibandingkan satu dengan lainnya," katanya lagi.
Mohede menjelaskan lagi, dari visi dan misi yang disampaikan ketiga paslon, hanya bersifat kebijakan saja dan belum tentu akan terlaksana jika satu diantara mereka menjadi pemimpin Minsel ke depan. Jika diumumkan ke publik, paslon harus jadikan visi dan misi itu sebagai kontrak politik dengan masyarakat.
Selain itu Mohede menambahkan agar dalam debat selanjutnya moderator yang ditunjuk penyelenggara pemilu agar dalam closing statment memberikan out put agar masyarakat tahu sampai dimana kualitas calon bupati dan wakil bupati. "Indikatornya, seperti siapa kandidat yang dinominasikan oleh moderator," ucap Mohede