Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mau Tau Cara Nangis Astronot Kalau Lagi Galau? Simak Nih!

Jadi Astronot, kedengarannya keren! Berikut beberapa fakta kehidupan astronot saat berada di luar angkasa. Sangat berbeda ketika berada di bumi.

Penulis: Fransiska_Noel | Editor: Fransiska_Noel
NET
Ilustrasi Astronot 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Jadi Astronot, kedengarannya keren! Berikut beberapa fakta kehidupan astronot saat berada di luar angkasa, yang sangat berbeda ketika mereka berada di bumi.

Apa hal menakjubkan yang dialami astronot di stasiun antariksa?

Astronot di Stasiun Antariksa melihat matahari terbit 16 kali dan matahari terbenam 16 kali setiap harinya.

Bagaimana astronot muslim beribadah

Meskipun di luar angkasa, shalat tetap wajib dikerjakan. Para ulama menuntunkan agar mereka menjadikan tempat di mana pesawat diluncurkan sebagai patokan waktu, kemudian baru mereka memperkirakan waktu 24 jam untuk mengerjakan shalat lima waktunya.

Karena ini termasuk safar maka shalat boleh diqashar dan dijamak, kecuali bila berniat menetap di stasiun angkasa.

Bila tidak ada air maka boleh bertayammum. Jika tidak menemukan debu, maka shalat bisa tetap dilakukan tanpa wudhu dan tayammum, dan sah karena darurat.

Sebelum shalat, maka harus menghadap kiblat, bila tidak mengetahui maka cukup menghadap ke bumi.

Bila mampu maka shalat dengan berdiri, bila tidak boleh dengan duduk atau berbaring.

Apa yang terjadi pada indera mereka?

Astronot di ruang angkasa cenderung kehilangan penciuman dan rasa.

Mereka juga tiba-tiba menjadi tuli, karena di luar angkasa yang hampa udara tidak ada udara untuk menghantar gelombang suara sehingga di sana terasa begitu sunyi.

Namun, jika di dalam pesawat mereka tetap bisa mendengar suara karena adanya oksigen.

Selain itu, hampir setiap astronot akan mengalami 'space sickness' jika berada di luar angkasa, seperti kesulitan penginderaan lokasi lengan dan kaki sendiri.

Benarkah tinggi tubuh astronot bertambah saat kembali ke bumi?

Menurut NASA, selama satu bulan di luar angkasa, astronot bisa kehilangan 1 persen dari massa tulangnya.

Namum mereka akan mengalami pertumbuhan tinggi badan. Pertambahan tinggi ini sekitar 5 cm.

Penyebabnya adalah kurangnya atau tidak adanya gravitasi, sehingga tulang belakang mereka mengalami peregangan dan pertambahan tinggi badan. Hmm, solusi nih bagi kamu yang pengen tinggi.

Astronot bisa 'galau' tapi ga bisa nangis

Ketika berada di luar angkasa, astronot tidak dapat menangis karena tidak ada gravitasi yang memungkinkan air mata keluar dan jatuh. Jadi kalau lagi 'galau' mereka cuma bisa nangis dalam hati.

Bagaimana mereka tidur dan mandi?

Saat tidur, astronot tidak bisa tidur sembarangan, mereka tidak akan bisa membaringkan tubuh, karena tubuh mereka pasti melayang.

Karena itu, para astronot tidur sambil diikat dengan sabuk pengaman khusus.

Ajaibnya, astronot yang terbiasa mendengkur di bumi akan berhenti mendengkur bila di luar angkasa.

Di luar angkasa, para astronot mandi dengan menggunakan handuk basah atau wash lap, karena tidak mungkin dengan shower.

Untuk mencukur janggut dan kumis, para astronot membutuhkan pencukur khusus dengan alat penghisap seperti penghisap debu.

Astronot yang sikat gigi di dalam pesawat luar angkasa juga akan menelan air kumuran sikat gigi mereka. Semua itu akibat tiadanya gravitasi.

Lalu bagaimana mereka buang kotoran?

Dulu, untuk buang air besar para astronot akan memasukkan kotorannya ke kantong plastik lalu membuangnya ke luar angkasa.

Sekarang telah diciptakan toilet khusus untuk para astronot di luar angkasa sehingga tidak merepotkan.

Urin akan didaur ulang untuk keperluan diminum kembali, sedangkan kotoran nantinya akan dibuang ke angkasa yang nantinya terbakar di atsmosfer.

Nah, akibat terbatasnya air, para astronot tidak mungkin mencuci baju mereka.

Mereka biasanya baru akan mengganti bila sudah kotor sekali atau sudah gak enak dipakai.

Pakaian kotor dikumpulkan di tong sampah dan bila penuh baru didorong keluar agar jatuh dan terbakar di atmosfer bumi.

Makanan apa saja yang dikonsumsi?

Beberapa makanan dilarang untuk dibawa selama misi luar angkasa.

Salah satunya adalah roti dan makanan lain yang memiliki remah-remah. Alasannya, remah-remah makanan tersebut bisa terhirup ketika bernafas, masuk ke mata atau merusak peralatan.

Namun, ada 70 jenis makanan yang bisa dipilih astronot selama bertugas. Antara lain brownies, daging, pasta, buah dan minuman ringan.

Pokoknya makanan tidak boleh cepat basi dan beremah (misal roti atau cookies).

Nah, karena tidak boleh meninggalkan remah maka bila berada di luar angkasa, astronot tidak bisa makan dari makanan yang tidak mengandung air.

Bahkan mereka menggunakan garam dan merica dalam bentuk cair, karena bila tidak semuanya akan melayang di udara dan bisa merusak komponen mesin pesawat.

Bagaimana bila mereka sudah kembali ke bumi?

Selain bertambah tinggi, para astronot juga kemungkinan sering menjatuhkan gelas dan benda lainnya ketika mereka kembali ke bumi, karena mereka terbiasa dengan tidak adanya gravitasi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved