Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasal Sebut Sulut Sebagai Poros Maritim Dunia

Upacara pengukuhan KRI John Lie 358 di Pelabuhan Samudera Bitung berlangsung di bawah curah hujan yang deras, Sabtu (13/12/2014).

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
TRIBUNMANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE
Istri John Lie foto bersama dengan latar KRI John Lie, Sabtu (13/12/2014). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Upacara pengukuhan KRI John Lie 358 di Pelabuhan Samudera Bitung berlangsung di bawah curah hujan yang deras, Sabtu (13/12/2014). Diawali dengan upacara militer dengan inspektur upacara Kepala staf angkatan laut (Kasal) Laksamana TNI DR. Marsetio MM dan Komandan Upacara Letkol Laut (T) Tedy Setiawan hujan deras mengguyur saat Kasal menaiki podium upacara, namun dirinya tetap kukuh mengikuti jalannya upacara hingga usai.

"Momentum ini untuk bangkitkan semangat bagi pejuang. Ini merupakan satu diantara tiga kapal frigad yang dibuat di Inggris dengan nama sebagai penghargaan kepada John Lie Pahlawan Nasional asal Sulut," tutur Marsetio.

Dia pun sangat bangga dengan kehadiran Istri John Lie, Pdt Margaretha Darma Angkuw (89) bersama ponakan-ponakannya, dengan kehadiran itu bisa menunjukkan serta mencontohi keberadaan John Lie lewat inspirasinya dalam pembangunan Angkatan Laut semakin besar. "Pemberian nama ini menjadi aliran darah dan detak jantung bagi awak dan personil KRI John Lie 358 diatas kapal," kata dia sembari menyentil keberadaan pelabuhan Bitung yang menjadi poros maritim dunia melalui Tol Laut yang digagas Presiden Jokowi. "Sulawesi utara sebagai pintu masuk pengembangan poros maritim dunia, dengan adanya KRI John Lie akan memperkuat jajaran armada di kawasan timur (Armatim) dengan memberikan manfaat dan nilai tambah bagi kesejahteraan serta pengamanan di Laut Sulawesi," tukasnya.

Hadir dalam pengukuhan itu Gubernur Sulut SH Sarundajang berserta jajaran dilingkungan Pemprov Sulut, Hanny Sondakh Wali kota Bitung bersama jajaran, para perwira, kepala seksi, kepala bagian di Mabes TNI AL, Panglima Armada Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Ary Hendricus Sembiring serta tamu undangan lainnya.

Usai pelaksanaan upacara militer dilanjutkan dengan penekanan pembukaan selubung nama kapal, kemudian ucara adat d mana Gubernur Sulut menyematkan topi dan rompi adat kepada Komandan KRI John Lie 358 Kolonel Laut (P) Antonius Widyoutomo, pemecahan kendi hingga rombongan Kasal dan istri John Lie bersama gubernur Sulut naik ke atas geladak kapal untuk prosesi lainnya. (tribunmanado/christian wayongkere)

Ikuti berita-berita terbaru di tribunmanado.co.id yang senantiasa menyajikan secara lengkap berita-berita nasional, olah raga maupun berita-berita Manado online.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved