Dampak Gempa, Pondasi Tepi Sungai di Kotamobagu Amblas
Di belakang Kantor Urusan Agama (KUA) pondasi pinggir sungai amblas jatuh ke sungai.
Penulis: Handhika Dawangi | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Peristiwa gempa dahsyat Sulut sebesar 7.3 SR yang berpusat di Halmahera Barat, memberi dampak di daerah sekitarnya. Kota Kotamobagu tak luput dari guncangan tersebut. Meski tak memakan korban jiwa dan tak ada kepanikan maupun kerusakan yang besar namun gempa diikuti hujan tersebut membuat kemungkinan kerusakan di beberapa tempat di Kotamobagu.
Seperti yang terlihat di Desa Poyowa Besar Satu Kecamatan Kotamobagu Selatan, tepatnya di belakang Kantor Urusan Agama (KUA). Pondasi pinggir sungai amblas jatuh ke sungai. Tak hanya itu beton, pembatas KUA dengan rumah warga pun retak dan terancam roboh.
Warga pun dibuat cemas, akan hal tersebut. Satu diantaranya Udin (43). "Kalau curah hujan dan gempa terjadi lagi saya takut nantinya bukan hanya beton yang roboh, tapi bagian dapur dan bahkan rumah saya yang akan roboh. Saya harap ada perhatian dari pemerintah," ungkapnya kepada Tribun Manado, Minggu (16/11/2014) Siang.
Sementara itu beberapa pasien Rumah Sakit Datoe Binangkang, tidak memperlihatkan kepanikan sama sekali saat gempa mengguncang Kotamobagu. "Kakak saya (pasien) hanya terbangun, namun tak panik. Tak ada teriakan, bahkan ia hanya tetap berbaring sambil bergoyang-goyang oleh gempa," ujar Kasma Mokoagow, (49) Warga Desa Mataindo Kecamatan Pinolosian Tengah Bolsel.
Berkait hal ini Tribun Manado berusaha mengonfirmasi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kotamobagu Saleh Zulhadji namun belum berhasil. (*)