Menteri Susi Pudjiastuti
Kunci Sukses Menteri Susi Pudjiastuti
Mungkin doktor dan profesor dalam kontek ini perlu belajar dari Susi bagaimana membangun bisnis yang luar biasa.
TRIBUNMANADO..CO.ID -Menteri Susi Pudjiastuti ramai menjadi pembecaraan setelah Jokowi mengumumkan nama menteri yang tergabung dalam 'Kabinet Indonesia Kerja' sebagai pembantu Presiden dalam menjalankan roda pemerintahan. Ibun dari Nadine Kaiser ini merupakan sosok yang dipercaya oleh Jokowi untuk menempati pos Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tentunya Jokowi memiliki pertimbangan sendiri kenapa beliau memilih sosok Susi sebagai pembantu Presiden.
Pro dan kontra terhadap kabinet yang diumumkan Jokowi bermunculan, beberapa pengamat menilai nama yang masuk dalam kabinet tersebut tidak memiliki kemampuan untuk menempati pos kementerian yang ditunjuk. Termasuk diantaranya Susi Pudjatuti yang menuai kritikan dari banyak kalangan, apalagi di sosial media yang semakin ramai menjadi pembicaraan.
Terlebih lagi saat pengumuman Susi Pudjiastuti yang didekati para wartawan terlihat sedang merokok. Sontak saja kabar ini menjadi pembicaraan hangat di dunia maya lewat sosial media. Banyak sekali yang mencibir, menyudutkan hingga membully menteri baru ini dengan bahasa yang kurang baik. Mulai dari perokok, bertato, hingga pendidikan beliau yang dipermasalahkan.
Pada persoalan etika, sebenarnya merokok bukanlah sesuatu yang bersifat aib di republik ini. Toh terbukti rokok tidak termasuk barang haram yang dilarang peredarannya. Rokok dapat kita jumpai dimana saja. Pada soal kepantasan dan kelaziman mungkin inilah yang kemudian menjadi masalah, karena selama ini masyarakat kita terbiasa melihat segala sesuatu berangkat dari tolak pandang formalitas semata.
Padahal di sisi lain, banyak sekali perilaku tidak baik diperlihatkan di luar tampilan formal tersebut.
Jika melihat sosok Susi Pudjiatuti dari kecamata lain, ternyata beliau adalah sosok sukses membangun binis dari nol hingga besar. Menyimak jejak rekam masa lalunya dalam mengawal bisnis menurut informasi dari pemberitaan media, Susi yang merupakan orang biasa ini terlihat sangat gigih dan memiliki mimpi tinggi untuk kehidupannya. Ternyata pendidikan bukan satu-satunya tiket untuk menggapai sukses dalam hidup.
Meskipun hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia berhasil membangun bisnis perikanan dan penerbangan dengan omzet ratusan miliar per tahun. Susi Pudjiatuti telah membuktikan itu dengan nyata pada kita semua.
Ulet dan tekun dalam mengembangkan usaha menjadi kunci sukses beliau dalam membangun bisnis. Mengawali bisnis tahun 1983, menjadi pengepul ikan bermodal pas-pasan di Pangandaran, Jawa Barat. Kemudian Tahun 2005 ia mulai merambah bisnis penerbangan yang lebih dikenal dengan sebutan Susi Air yang sukses menjangkau pelosok Nusantara.
Bukankah pengalaman ini merupakan sebuah motivasi yang baik bagi anak bangsa untuk membangun dan merawat mimpi, yang sudah dibuktikan oleh Susi lewat kenyataan yang ada. Tinggalkanlah kontroversi gunjing mengunjing yang tidak baik. Lihatlah sesuatu yang positif jauh lebih bermanfaat bagi kita semua. Mungkin doktor dan profesor dalam kontek ini perlu belajar dari Susi bagaimana membangun bisnis yang luar biasa di tengah minimnya pendidikan yang dimiliki. Berilah kesempatan pada Susi Pudjiatuti untuk menunjukkan kinerjanya. Terimakasih
Citizen Journalism oleh: Donk Ghanie,
Komplek Pamulang Permai Tangerang Selatan (WARTAKOTA)