Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sampah Sudah Menumpuk di Tomohon

Penanganan sampah di Kota Tomohon dirasakan belum optimal oleh sebagian masyarakat.

Penulis: | Editor: Lodie_Tombeg
zoom-inlihat foto Sampah Sudah Menumpuk di Tomohon
NET
Ilustrasi

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Penanganan sampah di Kota Tomohon dirasakan belum optimal oleh sebagian masyarakat. Sebab, meski telah membuang sampah tepat pada waktunya sesuai dengan yang diatur oleh pemerintah, namun masih saja ada sampah yang belum diangkut dan dibiarkan berhari-hari hingga menimbulkan bau yang tak sedap.

Di Kelurahan Kolongan Lingkungan VII, Kecamatan Tomohon Tengah misalnya. Sampah yang sudah dibuang oleh masyarakat pada tempat dan waktunya, menurut Rickson Karundeng, warga setempat, tak diangkat oleh petugas hampir se-Minggu lamanya hingga menimbulkan aroma yang tak sedap.

"Sampah di lingkungan kami sudah menumpuk, dan menimbulkan bau yang tak sedapa bahkan ada yang sudah berhamburan di jalan, tapi tak juga diangkut oleh petugas sampah. Kondisi ini memang sangat disayangkan, sebab pelayanan angkutan sampah di daerah ini untuk menjamin kebersihan belum dilaksanakan dengan optimal," sesal Karundeng.

Diharapkannya persoalan tak terangkutnya sampah sesuai jadwal yang sudah ditetapkan, bukan karena diskriminasi akibat ada yang membayar retribusi dan ada yang belum, tapi karena kendala teknis lainnya misalnya akibat kekurangan armada. "Kedepan masyarakat berharap sampah dapat diangkut tepat waktu, sehingga lingkungan menjadi bersih dan sehat, baik untuk yang sudah membayar retribusi sampah maupun belum," tuturnya.

Lily Solang, Kepala Dinas Tata Ruang, Pertamanan, dan Persampahan Kota Tomohon mengungkapkan persoalan belum terangkutnya sampah dengan optimal di sejumlah wilayah di daerah ini, diakibatkan kurangnya armada yang dimiliki pemerintah. Sebab, sebagiannya kini dalam keadaan rusak. "Jika sampah disatu wilayah lama terangkut, kendalanya pasti karena kekurangan armada, sebab yang beroperasi saat ini hanya tiga armada truck saja di lima kecamatan," tegasnya.

Namun, kedepan menurut Lily penanganan dan pengelolaan sampah pasti akan lebih optimal, karena pada APBD Perubahan 2014 telah dialokasikan anggaran sekitar Rp 2 Miliar untuk menambah lima armada truck yang baru. "Akhir tahun ini, kelima armada yang baru sudah pasti ada. Jadi, pengangkutan sampah pasti tak akan terkendala masalah apapun, tak ada lagi yang akan menumpuk seperti yang dikeluhkan masyarakat selama ini," ungkapnya.

Apalagi kata dia, sejak dua bulan terakhir yakni terhitung sejak Agustus hingga September, pemerintah telah memungut retribusi sampah dari masyarakat khususnya pelaku usaha. "Retribusi yang sudah ditarik hingga 22 September lalu mencapai Rp 16 Juta lebih dari para pelaku usaha. Jadi, dengan adanya retribusi ini, akan semakin mengoptimalkan pelayanan pengelolaan dan pengangkutan sampah di Tomohon untuk mendongkrak pemasukan PAD," tegasnya.

Sebenarnya, untuk menjamin penanganan sampah lebih baik, tambah Lily bukan menunggu untuk diangkut petugas sampah, tapi mulai dari kesadaran masyarakat itu sendiri dengan membuang sampah tepat waktu dan pada tempatnya, yang didahului dengan pemialihan. `Jika sudah dipilah, maka tidak semua sampah akan dibuang ke TPA, tapi ada yang bisa dimanfaatkan dan dijual serta didaur ulang untuk menambah penghasilan masyarakat, misalnya sampah plastic dan kertas," tukasnya. *

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved