Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Api

Kota Berastagi Diselimuti Debu Erupsi Sinabung

Namun, menurut dia, sampai saat ini belum ada diterima laporan pengungsi erupsi Sinabung maupun penduduk di Kota Berastagi yang

Editor:
KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ
Warga berjalan kaki sambil membawa barang dari rumahnya di Desa Sigarang-garang, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumut, dengan kondisi jalan berlumpur dan licin, Minggu (12/1/2014). Sedikitnya lima desa tertutup lumpur hingga 15 sentimeter setelah Sinabung erupsi secara intensif disusul hujan lebat sejak Sabtu pagi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Kota wisata Berastagi, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, diselimuti debu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung pada hari Senin (3/2/2014).

Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung, Jhonson Tarigan ketika dikonfirmasi Antara di Kabanjahe, Senin, membenarkan Kota Berastagi tersebut sedang mengalami kabut debu vulkanik erupsi gunung Sinabung.

Namun, menurut dia, sampai saat ini belum ada diterima laporan pengungsi erupsi Sinabung maupun penduduk di Kota Berastagi yang mengalami sakit, akibat terkena dampak debu vulkanik tersebut.

"Para pengungsi Sinabung di Posko Penampungan dan warga di daerah tersebut, juga mengantisipasi debu vulkanik dengan memasang masker dan mengurangi untuk ke luar rumah," ujar Jhonson.

Dia menambahkan, debu vulkanik yang menutupi Kota Berastagi, terjadi sejak pukul 09.30 WIB hingga pukul 13.00 WIB, karena terjadinya erupsi empat gunung Sinabung tersebut.

"Erupsi gunung Sinabung yang sangat berbahaya itu, juga menyemburkan awan panas sepanjang lebih kurang 3 Km arah Selatan Kabanjahe," ucap juru bicara Pemerintah Kabupaten Karo.

Jhonson menjelaskan, erupsi Gunung Sinabung yang mengeluarkan awan panas bercampur debu vulkanik tidak hanya mengganggu ketenangan sejumlah warga di Berastagi, tetapi juga Tim SAR (Search and Rescue) menghentikan pencarian korban awan panas di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung.

Anggota SAR itu, terdiri dari BNPB, TNI,Polri, Tagana dan Relawan.

"Dalam pencarian korban awan panas yang diduga tertimbun abu vulkanik tersebut, Tim SAR juga dipandu oleh petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), karena situasi Gunung Sinabung masih berbahaya," kata Jhonson.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level "Siaga" menjadi "Awas" terhitung mulai Minggu, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.

Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan semakin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk mengungsi. (antara)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved