Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir di Jakarta

Pascabanjir, Jalan Lintas Jawa-Bali Normal Kembali

Jalur yang tertimbun lumpur dan material banjir itu sepanjang 1,5 kilometer di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, dan di sebelah timur di

Editor:
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Warga diungsikan menggunakan perahu karet dari banjir yang melanda kawasan Bidara Cina, Jakarta, Senin (13/1/2014). Hujan yang melanda Jakarta sejak Minggu pagi ditambah meluapnya sungai Ciliwung akibat banjir kiriman dari Bogor mengakibatkan sejumlah kawasan ini terendam banjir. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Jalur lalu lintas Jawa-Bali di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, yang sempat lumpuh total akibat tumpukan material banjir, pada Sabtu siang mulai dibuka kembali.

"Sudah dibuka mulai pukul 14.00 WIB tadi, namun baru separuh jalur yang bisa digunakan sehingga sistemnya buka tutup," kata Kepala Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Zainul Arifin ketika dihubungi ANTARA News.

Ia menjelaskan, pihaknya yang dibantu Tentara Nasional Indonesia (TNI), masyarakat dan unsur petugas lainnya sengaja melakukan pembersihan jalan yang tertimbun lumpur, batu dan kayu akibat banjir bandang itu agar separuh jalur cepat bisa dilewati.

Jalur yang tertimbun lumpur dan material banjir itu sepanjang 1,5 kilometer di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, dan di sebelah timur di Kacamatan Bungatan. Saat ini pembersihan sudah dihentikan, dan akan dilanjutkan Minggu besok (2/2).

"Kami dibantu alat berat dari Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur dan saat ini sudah dikirim dua unit lagi dari Surabaya. Mungkin besok baru bisa difungsikan untuk membersihkan jalan keseluruhan," kata Zainul.

Mengenai antrean kendaraan yang sempat terjadi sejak Jumat (31/1) hingga beberapa ratus meter, ia mengemukakan, hingga kini masih ada antrean, namun jumlahnya sudah berkurang dibanding sehari sebelumnya.

"Sementara kendaraan lain masih ada yang dialihkan lewat Bondowoso juga, baik dari arah barat maupun dari arah timur," katanya.

Mengenai ancaman banjir susulan, ia mengemukakan, masih menjadi kekhawatiran, apalagi jika hujan deras kembali datang, teruta dari arah pegunungan di kawasan selatan Situbondo.

Banjir bandang melanda sejumlah kawasan di sebelah barat Situbondo pada Jumat (31/1) dini hari hingga sempat merendam 1.152 rumah warga. Namun karena sifatnya banjir bandang, maka air dalam waktu cepat segera surut.

Pada peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Hanya sejumlah fasilitas rusak, seperti tanggul sejumlah sungai, lahan pertanian dan sejumlah tambak di pinggir pantai. (antara)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved