Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Minggu

Pemberian kepada Allah

Air ini adalah dari sumur atau sungai saja. Air putih biasa adalah sesuatu yang sangat kecil, tetapi Tuhan tidak lupa apa yang kita

Editor:
ilustrasi 

(Matius 10:42)

Oleh Pendeta Kimberly Mullins, Gereja Kalvari Pentakosta Missi di Indonesia

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu : sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya padanya.

Air ini air putih saja.  Bukan Aqua atau air kemasan.  Air ini adalah dari sumur atau sungai saja.  Air putih biasa adalah sesuatu yang sangat kecil, tetapi Tuhan tidak lupa apa yang kita lakukan buat Dia.  Meskipun yang kita lakukan adalah sangat kecil dan sepertinya tidak berarti apa apa.

Mungkin saudaraku membersihkan gereja sebelum ibadah.  Dan tidak ada jemaat tahu tentang hal itu.  Atau mereka tahu, tetapi mereka tidak menghargai apa yang telah engkau lakukan.  Mereka tidak menghormati hasil kerjamu karena hal itu dianggap terlalu kecil, bukan sesuatu yang hebat atau wow kelihatannya.

Atau saudaraku memberi uang seratus ribu kepada orang yang membutuhkan.  Mereka berpikir bahwa saudara  memberi uang karena saudara kaya dan punya terlalu banyak uang.  Padahal Saudara memberi uang dari kekuranganmu.  Dan tidak ada orang yang tahu. Tetapi Tuhan tahu dan Tuhan tidak lupa semua yang baik yang telah kita lakukan bagi Dia. Ibrani 6:10 Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.

Meskipun apa yang saudara lakukan sepertinya terlalu kecil bagi manusia tetapi Tuhan menghargai sekecil apapun yang saudara lakukan bagi Dia.  Tuhan sudah menjanjikan upah yang luar biasa. Karena Tuhan suka dengan apa yang saudara lakukan bagi Dia. Tetapi awas, ada bahaya.  Tuhan mau yang terbaik.

Maleakhi 1:13-14 Kamu berkata: "Lihat, alangkah susah payahnya!" dan kamu menyusahkan Aku, firman Tuhan semesta  alam. Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang yang timpang dan binatang sakit, kamu membawanya sebagai persembahan. Akan berkenankah Aku menerimanya dari tanganmu? Firman Tuhan.
14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepadaTuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firmanTuhan semesta alam, dan nama-Ku di antara bangsa-bangsa.

Saya pernah mendengar sebuah kisah.  Ada seseorang yang mempunyai dua ekor babi.  Satu hari dia melihat bahwa salah satu babinya ada yang sakit. Babi tersebut rupanya sakit berat dan tidak mungkin babi itu menjadi sembuh.  Apa dia lakukan?  Cepat-cepat dia membawa babi yang sakit itu ke pastori. Dia memberikan babi yang sakit itu kepada bapak gembala, mumpung babi itu masih hidup.

Ketika dia kembali ke rumahnya, dia sangat bangga.  Dia  sudah berkorban dengan memberikan seekor babi kepada Tuhan.  Dia berpikir Tuhan dan bapak gembala pasti sangat senang dengan pemberiannya. Sementara itu babi miliknya yang seekor lagi dalam keadaan yang sangat sehat dan gemuk sekali. Dia berpikir nah, untuk Tuhan dan bapak gembala sudah diberikan, yang satu ini untuk nanti kalau aku mengadakan pesta ulang tahun.

Ada juga contoh lain. Ada orang cari ikan di laut.  Dia dapat 10 ekor ikan. Dari 10 ekor ikan itu dia cari yang paling kecil untuk diberikan kepada bapak gembala sebagai perpuluhan. Sedangkan 9 ekor yang besar besar dia simpan untuk dirinya sendiri. Dan dia merasa senang karena dia berpikir, saya sudah mengembalikan perpuluhan milik Tuhan.

Mengapa di dalam Matius 10:42 Tuhan menghargai pemberian kita sekecil apapun; tetapi di dalam Maleakhi 1:13-14 kita membaca bahwa Tuhan marah jika kita tidak memberi dengan asal asalan.  Tuhan mau yang terbaik. Kalau saudara tidak mempunyai apa apa, atau hanya mempunyai sesuatu yang kecil, Tuhan akan dengan sangat senang hati menerima dan menghargai pemberianmu yang kecil itu. Karena itu jangan malu, berikan saja kepada Tuhan.  Tuhan menghargai korbanmu.

Tetapi jika saudara mempunyai sesuatu yang besar, jangan memberikan sesuatu yang kecil buat Tuhan. Kita harus memberikan yang terbesar yang kita punya.
Tuhan tidak pernah berhutang, Tuhan pasti memberikan upah dan mengembalikan pemberian kita dengan berlimpah. Siapa yang mau menerima upah yang kecil dari Tuhan? Kalau saudara memberikan yang terkecil dari milikmu kepada Tuhan,  mungkin Tuhan juga akan memberikan upah yang terkecil bagi saudara.

2 Korintus 9:6 Camkanlah ini: orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit juga, dan orang yang menambur banyak, akan menuai banyak juga. Mari kita memberi yang terbaik bagi Tuhan. 

Ada tiga hal mengapa kita harus memberi yang terbaik bagi Tuhan. Pertama, kita memberi yang terbaik karena kita mau menerima yang terbaik dari Tuhan. Kedua, karena Tuhan Raja dan Allah dan Dia begitu baik, berjasa dan mengasihi kita. Ketiga, karena kita mengasihi Tuhan. Mari kita memberikan yang terbaik bagi Dia. Amin. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved