Piala AFF U19
Hadapi Vietnam Malam Ini, Timnas Indonesia Butuh Tekanan Suporter
Bersua Vietnam pada pertandingan ketiga Grup B Piala AFF U-19 tahun 2013, Evan mengaku berharap puluhan ribu suporter
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 meraih hasil sempurna pada dua laga awal turnamen Piala AFF U-19. Enam poin menandai perjalanan mulus skuat Garuda Muda. Namun tak banyak yang tahu, pasukan Indra Sjafri tersebut mengirim rasa terima kasih pada barisan suporter yang datang memenuhi stadion.
Menurut Kapten Timnas Indonesia U-19, Evan Dimas Darmono, bukan hanya teriakan pemberi semangat yang membuat energi mereka tak pernah habis. "Tapi justru ucapan mengejek dan bersifat tekanan berhasil memompa semangat teman- teman, sekaligus menjaga konsentrasi tim. Hasilnya, kemenangan atas Brunei dan Myanmar jadi gambaran nyata betapa penting kehadiran suporter dengan ragam ejekan yang mereka ucapkan," katanya kepada Tribun seusai latihan, kemarin.
Bersua Vietnam pada pertandingan ketiga Grup B Piala AFF U-19 tahun 2013, Evan mengaku berharap puluhan ribu suporter yang hadir di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, nanti malam, bisa memberi sokongan yang sama. "Artinya, selain teriakan pemberi semangat, teman-teman juga berharap ada yang mengingatkan selain dari tim pelatih," sebut Evan.
Punggawa timnas asal klub Persebaya 1927 tersebut mengakui, Vietnam memiliki kelas berbeda dengan dua lawan terdahulu. "Tapi saya yakin, dukungan suporter membuat suasana berbeda, ini baru sekali kami alami. Saya merinding saat bersama-sama suporter menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya," ungkap Evan.
Tidak bisa dipungkiri, kekuatan Vietnam membuat Indonesia was-was. Dalam beberapa tahun terakhir 'tim tamu' merupakan satu di antara kekuatan di Asia Tenggara, sementara Indonesia cenderung tenggelam.
"Vietnam memiliki kualitas yang sama dengan Thailand. Bahkan Thailand kalah dengan calon lawan kita itu. Pasti mereka ingin mempermalukan kita sebagai tuan rumah," sebut bek Hansamu Yama. Pemain yang tergabung dalam proyek SAD itu tidak sembarangan. Selain Indonesia, Vietnam adalah satu-satunya tim yang sukses meraih poin penuh pada dua laga perdana penyisihan grup. Vietnam berambisi meraih kemenangan karena pemenang dari laga ini akan kokoh di puncak klasemen.
"Saya bangga bisa didukung oleh masyarakat di sini. Mereka adalah pemain ke-12 kami sehingga kami merasa perlu untuk memohon dukungan terus dari mereka," ucap Yama.
Mewakili pemain, Evan dan Yama juga mengatakan betapa pentingnya dukungan dari keluarga mereka. Evan yang berstatus pemain Persebaya 1927 mengaku kerap mengontak ibunya untuk memohon doa restu sebelum pertandingan agar diberikan kelancaran, kemudahan, dan kebahagiaan setelah pertandingan.
"Pada dua pertandingan terakhir mereka datang ke stadion. Pastinya bangga bisa disaksikan langsung oleh orang tua, saya pun justru semakin bersemangat," tutur Yama yang lahir 18 tahun lalu.
Betapa krusialnya dukungan yang diberikan kepada para pemain Indonesia juga diakui pelatih Vietnam, Grachen Guillaume. Pelatih asal Perancis itu mengatakan Vietnam tidak gentar ketika menghadapi Indonesia yang akan mendapat dukungan penuh dari para suporter. "Kami tidak takut kepada Indonesia meski mereka didukung banyak suportre. Kami tetap optimistis bisa mencuri angka dari mereka," kata Guillaume.
Kondisi pemain Vietnam siap tempur untuk menghadapi Indonesia. Semua pemain mereka berada dalam kondisi fit. "Semua pemain dalam kondisi terbaik. Kami siap memberikan perlawanan yang maksimal," jelas Guillaume.
Untuk menghadapi Vietnam, pelatih Indonesia, Indra Sjafri, sudah memiliki sejumlah rencana besar setelah menyaksikan rekaman video pertandingan Vietnam melawan Malaysia. Hasil diskusi dengan tim kepelatihan kemudian diterjemahkan Indra pada sesi latihan di stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jumat sore.
"Tapi saya tidak akan buka apa kelemahan Vietnam. Kita lihat saja besok (hari ini). Permainan mereka rapi dan melakukan serangan teroganisir. Serangan-serangannya selalu sukses dilakukan dari bawah hingga ke depan," ucap Indra. Ia melihat Vietnam sebagai tim yang bermain gigih, mirip Myanmar namun lebih rapi.
"Mereka membangun permainan dari bawah dengan pertukaran bola kaki ke kaki. Mereka juga memiliki penyerang yang penuh skil, yaitu si nomor 10. Itu yang harus diwaspadai," jelas Indra, merujuk pada nama Nguyen Cong Phuong Indra memastikan, anak asuhnya akan tetap menerapkan strategi ofensif, 4-3-3.
"Formasinya tetap, tapi cara bermainnya yang diubah," tegasnya. Pelatih Vietnam Graechen Guillume mengungkapkan, mereka akan berusaha melakukan serangan balik. Lima nama yang diprediksi membahayakan pertahanan Indonesia, bomber Nguyen Van Toan, playmaker Nguyen Cong Phuong, gelandang Pham Duc Huy, Vu Van Thanh dan Luong Xuan Truong. (tribunnews/deo)