Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ramadan 2013

Menag: Polisi Berdosa Jika Melarang Takbir Keliling

Imbauan pihak kepolisian agar umat Muslim tidak menggelar takbir keliling, ditanggapi langsung oleh Menteri Agama Suryadharma Ali.

Editor:
KOMPAS.COM/SANDRO GATRA
Menteri Agama Suryadharma Ali memimpin Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1434 Hijriah di Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (7/8/2013). Sidang Isbat memutuskan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah jatuh pada Kamis (8/8/2013) esok. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Imbauan pihak kepolisian agar umat Muslim tidak menggelar takbir keliling, ditanggapi langsung oleh Menteri Agama Suryadharma Ali. Dia meminta agar pihak kepolisian dan Pemda DKI Jakarta tidak melarang warga melakukan takbir keliling.

Politisi PPP ini punya alasan sendiri. Menurutnya, yang seharusnya dilarang adalah warga yang menyalakan petasan dan melakukan kebut-kebutan, bukan yang melakukan takbir.

"Saya berharap Kapolda maupun pemimpin DKI memberikan izin bertakbir. Seharusnya yang dilarang itu petasan dan kebut-kebutan," kata Suryadharma usai memimpin sidang Isbat di Kementerian Agama, Jl MH Thamrin, Jakarta, Rabu (7/8/2013).

Jika kepolisian tetap bersikeras melarang warga melakukan takbir keliling, sama artinya polisi berdosa. "Karena jika melarang membesarkan AsmaAllah, saya khawatir kepolisian berdosa," ujarnya.

Sebelumnya, Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Sudjarno mengimbau warga Jakarta untuk tidak melakukan takbir keliling.

"Mengamankan malam takbiran ini kita imbau tidak ada takbir keliling, takbir di masjid saja. Kami patroli skala besar dalam pengamanan malam takbiran sampai menjelang hari raya," ungkap Sudjarno usai memimpin apel pengamanan malam takbiran di lapangan Lantas Polda Metro Jaya, Rabu (7/8/2013). (mdk)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved