Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Pesawat

Investigasi Kecelakaan Merpati Mencakup Suku Cadang MA-60

Di Indonesia, pesawat buatan China ini sudah tiga kali mengalami kecelakaan.

Editor:
zoom-inlihat foto Investigasi Kecelakaan Merpati Mencakup Suku Cadang MA-60
istimewa
Pesawat Merpati MA 60 yang alami kecelakaan di Bandara El Tari Kupang, Senin (10/6) pagi.
TRIBUNMANADO.CO.ID,JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyatakan sudah mengirim tim untuk melakukan investigasi kecelakaan pesawat Merpati MA 60 di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terjadi pada Senin (10/6/2013)  pagi. Di Indonesia, pesawat buatan China ini sudah tiga kali mengalami kecelakaan.

"Sudah tiga kali kecelakaan. Akan ada investigasi khusus untuk jenis pesawat tersebut," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti, Senin (10/6/2013). Menurut dia investigasi akan mencakup sistem operasional, perawatan, hingga ketersediaan suku cadang pesawat tersebut di Indonesia.

"Untuk suku cadang, kami harus mencari tahu apakah memang tidak diproduksi lagi atau ada kemungkinan operator yang tidak mampu beli. Karena kami tahu keadaan Merpati seperti apa saat ini," jelas Herry dalam jumpa pers di kantornya. Saat ini Merpati memiliki 14 pesawat tipe MA-60. Dari jumlah itu, hanya 8 pesawat masih beroperasi dan 4 yang lain sedang dalam perawatan. Ketika kecelakaan terjadi, lanjut Herry, pesawat dalam kondisi layak terbang dan tidak ada persoalan dengan situasi maupun kondisi bandara.

kecelakaan MA-60 paling tragis terjadi pada 7 Mei 2011. Saat itu pesawat PK-MKZ bernomor penerbangan MZ8968 dari Bandar Udara Sorong kehilangan ketinggian dan jatuh bebas di laut, hanya 500 meter menjelang landasan pacu Bandar Udara Kaimana, Papua. Kondisi cuaca dalam penerbangan yang menewaskan dua pilot, dua awak kabin, dan seorang juru teknik penerbangan, serta 21 pemakai jasanya, itu diketahui buruk dengan visibilitas sangat terbatas.


Ikuti berita terkait di Kecelakaan Pesawat

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved