Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cindai Idola Cilik, si Lincah yang Rendah Hati

SEMUA tak menyangka ternyata sosok tersebut Cindai Gloria Lagio (11) finalis Idola Cilik musim keempat.

Penulis: | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Robertus Rimawan


"Cepat foto......Cindai datang dengan iring-iringan penjemput," ujar seorang staf redaksi Tribun Manado. Semua karyawan menengok jendela. Belum selesai melongok, tiba-tiba muncul sesosok remaja berlarian dan menyapa. Tanpa sungkan sosok tersebut menjabat tangan karyawan Tribun Manado dan menaruhnya di kening.



TRIBUNMANADO/ANTONIUS IWAN ADHIPRAJA
Cindai Gloria Lagio


SEMUA
tak menyangka ternyata sosok tersebut Cindai Gloria Lagio (11) finalis Idola Cilik musim keempat dan mampu bertahan hingga empat besar ini sambangi Tribun Manado ditemani ratusan pendukungnya, Rabu (3/4/2013) sekitar pukul 15.45 Wita. Kantor Tribun manado mendadak ramai dan penuh sesak, ditemui Pimpinan Redaksi Ribut Raharjo, Manajer Produksi Dion DB Putra, Koordinator Liputan Charles Komaling dan staf redaksi lainnya, Cindai menceritakan pengalamannya.

Lincah, ceria dan santun. Tiga kata ini seolah bisa mewakili sosok yang telah mengharumkan nama Sulawesi Utara. Meski kini berbeda, banyak orang yang mengenalnya tak sedikit yang ingin berfoto bareng, ia tetap rendah hati dan santun. Semua orang yang ditemui tak sungkan ia sapa, menjabat tangan lalu menaruh tangan ke keningnya. Cindai merupakan finalis Idola Cilik yang satu-satunya, mendapatkan hak bintang dari juri meskipun terpuruk di 5 besar akhirnya bisa diselamatkan juri dan bisa bertahan hingga 4 besar.

Ia mengaku bersyukur bisa sampai 4 besar dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada warga Sulut yang selalu memberikan dukungan kepadanya juga kepada Tribun Manado yang telah membantu mempromosikannya. Terjatuh saat latihan, mendapat banyak teman-teman baru hingga perasaan sedih ketika harus berpisah dengan teman-teman baru tersebut menjadi penggalan pengalaman yang tak bisa ia lupakan. "Main pasir, bikin istana pasir dan main boneka barbie," tambah dia saat ditanya bagaimana menghabiskan waktu saat tidak latihan.


TRIBUNMANADO/ANTONIUS IWAN ADHIPRAJA
Cindai (memeluk kakaknya) bersama staf redaksi dan layout Tribun Manado.


Cindai mengakui banyak pengalaman yang telah ia dapatkan, senang dan sedih sering ia rasakan. Senang ketika menemukan pengalaman baru, mendapatkan pengetahuan baru soal dunia tarik suara namun sedih ketika kangen keluarga atau harus berpisah dengan teman-teman barunya. Cindai memanfaatkan telepon dan kirim pesan melalui BlackBerry Messenger ketika kangen keluarga.

Tak berapa lama muncul sang kakak perempuan, Prisilia Lagio (18). Tak banyak kata yang diucapkan, mereka kemudian melepas kerinduan dengan berpelukan.

Walaupun terbatas waktu berkunjung ke Tribun Manado, Cindai juga sempat menyanyikan sebuah lagu yang biasa dilantunkan oleh Bunga Citra Lestari. Lagu 'Cinta Sejati' soundtrack film 'Ainun dan Habibie' mampu memukau penjemput dan staf redaksi Tribun Manado. Suaranya 'halus' nyaris tanpa cela melantunkan lagu dengan harmoni suara yang tertata.

"Aura bintang sudah kelihatan," ujar Ribut Raharjo Pemimpin Redaksi Tribun Manado. Menurutnya bukan hanya Tribun Manado yang bangga dengan Cindai namun seluruh warga Sulawesi Utara bangga dengan prestasi yang telah diraih olehnya.

"Akhir-akhir ini pulsa saya selalu habis untuk mendukung Cindai karena memang layak untuk didukung," jelasnya.

Bukan hanya warga Sulut yang bangga dengan prestasi Cindai, Yusup Lagio (44) sang ayah mengaku sangat bangga dengan capaian anaknya. "Memang ada keturunan dari Oma Opa atas talenta yang dimiliki anak saya," ujarnya. Selain itu Yusup juga mendukung anaknya dengan memasukkan Cindai ke sanggar untuk berlatih tarik suara, hingga berkesempatan ikut kontes Idoal Cilik.

"Ini kedua kalinya anak saya ikut Idola Cilik, dulu hanya lolos 43 besar, syukurlah kini sampai 4 besar, ini sangat luar biasa," jelasnya.

Cindai tak bisa berlama-lama di Kantor Tribun Manado, karena harus pulang ke rumahnya Kiawa II Timur Kecamatan Kawangkoan Utara, Kabupaten Minahasa, di sana masyarakat sudah tak sabar menunggu kehadiran Cindai yang telah mengharumkan nama Sulawesi Utara.

Ada sekitar 50 mobil yang menjemput Cindai sebagian besar penjemput menggunakan kaus bertulis nama Cindai. Selain itu belasan anak yang tinggal di sekitar Tribun Manado datang ke kantor dan meneriakkan nama Cindai saat iring-iringan mobil mengarah ke Minahasa. Cinda tersenyum ramah dan melambaikan tangan. "Terima kasih, jangan lupa selalu dukung saya," teriaknya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved