Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kriminalitas

Cemburu, Agustina Dianiaya Pasangan Kumpul Kebonya

Agustina Boro (29), warga pendatang dari Nusa Tenggara Timur yang sedang hamil dua bulan tampak tertatih-tatih

Penulis: | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado David Manewus

TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Agustina Boro (29), warga pendatang dari Nusa Tenggara Timur yang sedang hamil dua bulan tampak tertatih-tatih melapor ke bagian SPK Polresta Manado Jumat (18/1).

Badannya kelihatan lemah, matanya juga tampak sayu. Ia baru saja dianiaya pasangan kumpul kebonya yaitu NP (32) alias Korea, warga Karang Ria lingkungan II Kecamatan Tuminting Manado.

Peristiwa ini berawal dari datangnya kedua pasangan ini pada teman mereka di Tateli. Di suatu momen, teman laki-laki dari mereka berdua itu kemudian mengambil rokok di dalam tas Agustina. Agustina menganggapnya biasa saja karena teman mereka itu biasa juga bertandang ke rumah mereka. "Dia sudah biasa ke rumah. Memang dia tidak meminta izin lebih dahulu kepada kami," kata Agustina.

Akan tetapi, peristiwa ini sangat diperhatikan Korea. Ketika sudah berada di dalam mobil, ia kemudian mulai mempertanyakan "bebas"nya laki-laki ini mengambil rokok miliknya di dalam tas milik Agustina. Korea kemudian menuduh Agustina dan temannya ini selingkuh. "Kalo ngoni nda ada apa-apa, kiapa dia rupa pe gampang skali ambe kita pe rokok di dalam tas pa ngana (Kalau kalian tidak ada apa-apa kenapa dia mengambil rokoknya saya dengan mudah di tas kamu)," kata Agustina menirukan kata Korea.

Korea kemudian meminta Agustina mencari hotel yang berada di dekat rumah. Alasannya, dia tidak ingin pertengkaran mereka berdua diketahui oleh tetangga. Ia meminta Agustina untuk mengambil uang kepada kakaknya (kakak Korea, tempat di mana Agustina pernah  bekerja sebagai baby sitter)  untuk dipakai di hotel. Agustina menelepon ke tempat ia bekerja tapi uang tidak diijinkan keluar karena sudah larut malam. "Saya sempat menyanggahnya. Uang itu lebih baik diberikan beras saja. Akan tetapi saya dipaksa untuk mencari hotel,"ujarnya.

Agustina kemudian berjalan kaki ke hotel yang tidak ia kenal. Di sana ia bertanya harga hotel. Ternyata harga hotel berkisar dari Rp. 225.ribu sampai Rp 245 ribu. "Saya kemudian berjalan kaki kembali ke rumah. Sesampainya di rumah, ia berkata akan keluar tapi saya memintanya agar di rumah saja. Saya takut terjadi apa-apa. Tapi kemudian saya dipukul-pukul dengan tangan terkepal dan rambut saya dijambak kuat Kemudian saya diusir tapi saya bertahan dan tidur di depan rumah," tuturnya.

Sementara tidur karena kesakitan, ia tiba-tiba dibangunkan Korea lagi. Ia ingin membawanya ke Wonasa. Setibanya mereka di Wonasa, Agustina mengaku tidak mau masuk karena sudah berhenti bekerja. "Di situlah Korea kemudian menginjak-injak saya di bagian perut maupun dibelakang dan di seluruh badan. Saya juga diseret ke dalam mobil,"ujarnya.

Penganiayaan tidak sampai di situ. Tiba di Karangria, Agustina yang tidak mau keluar dari mobil kembali lagi dipukul. Ia kemudian pingsan di belakang mobil. Bukan merasa iba, Korea menghidupkan mesin dan berusaha mengilas korban. Beruntung ketika bola mobil sudah mulai menggilas kaki, ada seorang guru SD membantu menolong.

Agustina mengaku takut dengan bayinya. Bayi itu dirasakannya tidak bergerak dalam perutnya. Padahal biasanya bayi itu bergerak. Sekali-kali air mata Agustina tampak berceceran air mata karena sedih.

Ia yang mengaku tidak mempunyai keluarga di Manado dan hanya berangkat dari sebuah Yayasan di Surabaya tampak tertidur karena lelah. Ia sudah yang berpacaran sekitar tiga bulan ini hampir memiliki anak dengan usia dua bulan. Akan tetapi dalam penganiayaan, Korea menuduh anak itu bukan anaknya.

Agustina kemudian dibawa visum ke RS Bhayangkara. Dokter Nancy melakukan visum menyeluruh kepada Agustina kemudian memberikan resep kepadanya.

Kapolresta Manado Kombes Amran Ampulembang melalui Kasi humas AKP Ruswan Buntuan membenarkan laporan tersebut. Kasus sementara dalam penyidikan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved